Show simple item record

dc.contributor.advisorSuprayudi, Agus M
dc.contributor.advisorUtomo, Nur Bambang Priyo
dc.contributor.authorSyamsunarno, Mas Bayu
dc.date.accessioned2023-06-12T06:56:07Z
dc.date.available2023-06-12T06:56:07Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118874
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tepung biji karet sebagai kandidat sumber protein nabati utama dalam ransum ikan lele Clarias sp.. Manfaat penelitian adalah menghasilkan prototipe sumber protein nabati berbasis bahan baku lokal, khususnya untuk pakan ikan lele. Penelitian dilaksanakan bulan Juni - Agustus 2010 di Instalasi Riset Lingkungan Perikanan Budidaya dan Toksikologi, Cibalagung, BRPBAT, Badan Litbang KP dan di Laboratorium Nutrisi FPIK - IPB. Penelitian ini terbagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu percobaan kecernaan dan pertumbuhan. Sekitar 200 kg buah karet Hevea brasiliensis diambil dari perkebunan karet alam di Kec. Mestong, Kab. Muara Jambi, Provinsi Jambi. Setelah dikeringkan, buah karet dipecah dan diambil bijinya dan selanjutnya dikeringkan dalam oven dan dibuat tepung. Sebagian tepung biji karet (TBK) diproses (dikurangi kandungan lemak hingga 4% dan asam sianida) dan tidak diproses. Ikan lele berasal dari satu induk, diambil dari pembenih ikan di Cibereum, Kabupaten Bogor. Sebanyak 1 000 ekor benih lele berukuran 4.13 ± 0.02 g dipelihara dalam 2 buah bak sebagai proses aklimatisasi terhadap kondisi percobaan (lingkungan dan pakan) selama 14 hari. Percobaan kecernaan menggunakan pakan uji berupa TBK diolah dan tidak diolah. Pakan rujukan menggunakan pakan komersial lele (28 – 30% protein). Cr2O3 digunakan sebagai indikator dan tepung pollard sebagai perekat. Pakan uji dianalisis kandungan protein, fosforus (P), kalsium (Ca) dan Cr2O3. Pemberian pakan uji dilakukan pada hari ke 3 secara sekenyangnya (pagi, siang dan sore) pada ikan lele yang dipelihara dalam 9 buah galon (vol 19 L/wadah) dengan kepadatan 30 ekor/wadah. Pengumpulan feses dilakukan 30–60 menit setelah pemberian pakan selama 14 hari. Feses ditampung dalam botol film berlabel dan dikeringkan serta disimpan dalam suhu dingin (lemari es) untuk analisis kandungan Cr2O3 Ada 5 (lima) pakan uji pertumbuhan yang digunakan, yaitu substitusi protein nabati pakan dari TBK diolah (0, 25, 50, dan 75%) dan 40% TBK tidak diolah. Kandungan pakan lainnya adalah tepung kedelai, DDGS, pollard dan bahan lainnya. Sebelum dibuat pelet 3 mm, bahan pakan dianalisis proksimatnya mengikuti AOAC (1984). Setelah dikeringkan dalam oven (60, protein, P dan Ca. oC) selama 12 jam, pakan uji disimpan dalam kantong plastik berlabel. Kandungan protein dan energi adalah sama, masing-masing 30-32% dan 380 kkal, kecuali TBK tidak diolah (450 kkal). Setelah diaklimatisasi, ikan lele 4,13 ± 0,02 g dipuasakan 24 jam dan ditebar secara acak ke dalam 18 buah bak percobaan (50 x 40 x 40 cm) dengan kepadatan 30 ekor/wadah. Analisis proksimat, gambaran hati dan darah dilakukan sebelum pakan perlakuan diberikan. Ikan diberi pakan uji sekenyangnya (pagi, siang, sore) selama 40 hari. Konsumsi pakan harian dicatat. Ikan uji yang mati hingga hari kedua diganti sesuai dengan bobotnya dan setelah itu, ditimbang bobotnya serta diamati penyebab kematiannya. Kondisi air setiap hari dijaga kualitasnya dengan resirkulasi tertutup, dan penyiponan. Suhu air berkisar 29-30oC, pH 6-7, DO 6.5-6.9 mg/L, dan NH3-N 0.5-0.8 mg/L. Pada akhir masa pemeliharaan, ikan ditimbang per 5 (lima) ekor dari setiap wadah. Selama proses penimbangan, ikan dibius menggunakan 2-phenoxy ethanol 0.5 mg/liter. Beberapa ekor ikan dari setiap bak percobaan dikorbankan untuk analisis proksimat, gambaran darah dan hati. Parameter uji yang digunakan adalah kecernaan (total, protein, fosforus-P, kalsium-Ca), total konsumsi pakan, pertumbuhan relatif, efisiensi pakan, retensi protein/lemak, dan lemak/glikogen hati, hepatosomatik indeks (HSI), sel darah merah/putih, hemaglobin dan hematokrit. Paremeter uji dianalisis menggunakan program SPPS ver 11.0 for Windows untuk ANOVA dan uji Tukeys pada tingkat kepercayaan 95%, kecuali kecernaan.id
dc.description.abstractThis study was conducted to evaluate rubber seed Hevea brasiliensis as a candidate of plant protein source in diet for catfish Clarias sp fingerling. This study was divided into 2 experiments: digestibility and growth. Processed rubber seed meal (pRSM) and unprocessed (upRSM) were subjected to digestibility experiment. Ratio of reference diet and test diet was 70:30, respectively. Reference diet consisted of 94.5% commercial catfish feed meal (28-30% protein), 0.5% Cr₂O₃, and 5% pollard meal. Test diet was formulated using 64.5% commercial catfish feed meal, 30% p/up RSM and 0.5% Cr₂O₃, and 5% pollard meal. The Key-words: catfish, Clarias sp., rubber seed meal, processed, unprocessed faeces were daily collected 30-60 minutes after feeding for 14 days. Parameters evaluated were digestibility’s of dry matter, protein, phosphor and calcium. Growth experiment used completely randomized experimental design having five treatments with 3 replicates each. The treatments were various levels of replacement plant protein diet with pRSM (0, 25, 50, 75%) and 40% upRSM. All diets contained isonitrogen (30% protein) and isoenergy (380 kcal/100g diet), except energy level in 40% upRSM (450 kcal/100g diet). Catfish 4.13 ± 0.02 g was stocked in 18 tanks at 30 fingerlings each tank and fed tested diet at satiation for 40 days of culture period. Parameters evaluated were survival rate, feed consumption, relative growth, feed efficiency, liver fat/glycogen and haematological blood. The results showed that catfish fingerling relatively better digested pRSM than upRSM. There was no significant effect of diet treatments on survival rate, but significantly effect on feed consumption, specific growth rate, feed efficiency, protein/fat retention, liver fat/glycogen, and haematological blood. Based on evaluation in those parameters, it could be concluded that the pRSM could replace plant protein diet up to 25% for catfish fingerling.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcFisheriesid
dc.subject.ddcFish feedingid
dc.titleEvaluasi tepung biji karet Hevea brasiliensis sebagai bahan baku pakan ikan lele Clarias spid
dc.title.alternativeAquaculture. Evaluated rubber seed meal Havea brasiliensis as a candidate dietary ingredient of catfish Clarias sp.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordCatfishid
dc.subject.keywordRubber seed mealid
dc.subject.keywordProcessedid
dc.subject.keywordUnprocessedid
dc.subject.keywordClarias sp.id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record