Populasi, Identifikasi dan Deteksi Fragmen Gen Penghasil Aflatoksin Aspergillus flavus pada Kacang Tanah dan Produk Olahannya
View/ Open
Date
2014Author
Nagur, Kemala S
Sukarno, Nampiah
Listiyowati, Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Aspergillus flavus merupakan spesies cendawan utama yang menghasilkan
aflatoksin. Keberadaan cendawan ini dan aflatoksinnya pada bahan pangan
menjadi masalah utama pada keamanan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk
menghitung populasi dan mengidentifikasi A. flavus dari biji kacang tanah dan
produk olahannya, mendeteksi empat macam gen biosintesis aflatoksin dan
produksi aflatoksinnya secara kualitatif, dan analisis filogenetik berdasarkan
sekuen omt-1.
Metode isolasi terlebih dahulu distandarisasi menggunakan kultur standar
A. flavus 747 pada biji kacang tanah dengan parameter penghitungan nilai presisi,
akurasi, limit deteksi dan limit kuantitasi. Sampel biji kacang tanah, kacang atom,
kacang garing dan bumbu pecel diambil dari pasar tradisional di daerah Bogor,
Depok dan Jakarta. Isolasi cendawan dilakukan menggunakan medium spesifik
Aspergillus flavus parasiticus Agar. Identifikasi cendawan dilakukan berdasarkan
morfologi dan molekuler menggunakan primer spesifik spesies, yaitu
FVAVIQ1/FLAQ2 dan AFLA-F/AFLA-R. Deteksi bagian dari gen yang terlibat
dalam biosintesis aflatoksin menggunakan 4 pasang primer, yaitu apa-2, nor-1,
ver-1 dan omt-1. Produksi aflatoksin dideteksi dengan menumbuhkan isolat di
media Coconut Agar Medium pada umur kultur 5 hari yang dipaparkan sinar UV
dengan panjang gelombang 365 nm. Analisis pohon filogenetik dilakukan
terhadap 3 perwakilan isolat menggunakan software Mega 5 dengan metode
Neighbor Joining dan model Kimura 2-paramater serta bootsrap 1000 kali.
Hasil uji standarisasi metode isolasi A. flavus menunjukkan bahwa metode
yang digunakan memenuhi persyaratan. Populasi A. flavus 747 pada semua ampul
yang diuji homogen dan stabil, dengan nilai akurasi 97.04-100%, presisi 1.1-
1.9%, limit deteksi 50 cfu/mL dan limit kuantitasi 120 cfu/mL. Hasil isolasi
menunjukkan bahwa pada 36 sampel yang diuji, cendawan kelompok A. flavus
hanya ditemukan pada biji kacang tanah dengan populasi sebanyak
0.01-5.52 x 104 cfu/g, dan tidak ditemukan pada produk olahannya. Sebanyak 18
isolat yang diperoleh diidentifikasi sebagai spesies A. flavus berdasarkan
karakteristik morfologi dan molekuler dengan primer spesifik spesies
menghasilkan amplikon berukuran sekitar 100 dan 413 bp. Hasil deteksi dengan 4
primer dari gen biosintesis aflatoksin menunjukkan bahwa semua isolat dapat
teramplifikasi oleh primer apa-2 dan nor-1, 15 isolat teramplifikasi oleh primer
omt-1 dan 13 isolat teramplifikasi oleh primer ver-1 yang secara berturut-turut
menghasilkan ukuran amplikon sekitar 1032, 400, 895 dan 1024 bp. Sebanyak 3
dari 18 isolat yang tidak menghasilkan amplikon omt-1 tidak menghasilkan
aflatoksin karena tidak berpendar di bawah paparan sinar UV. Hasil analisis
pohon filogenetik menunjukkan bahwa isolat A. flavus B1 dan B2 yang toksigenik
asal Bogor berada pada cabang yang terpisah dengan isolat A. flavus D1 asal
Depok yang juga toksigenik