Studi Populasi Ikan Layang Deles Decapterus macrosoma di Perairan Banda Neira, Maluku
Abstract
Ikan layang deles (Decapterus macrosoma) merupakan ikan ekonomis
penting yang banyak terdapat di Banda Neira. Pada umumnya penangkapan ikan
ini dengan menggunakan pancing dan jaring insan, namun seiring dengan
perkembangan alat penangkapan ikan, penangkapan beralih dengan menggunakan
mini purse seine. Penangkapan dengan mini purse seine akhir-akhir ini tidak
memikirkan keberlanjutan usaha penangkapan dan populasi ikan D.macrosoma di
masa-masa yang akan datang. Hal ini ditandai dengan tingginya penangkapan
ikan-ikan muda yang terus dilakukan. Untuk mempertahankan kondisi usaha
perikanan tangkap khususnya perikanan ikan D.macrosoma di Banda Neira saat
sekarang dan masa yang akan datang, maka pengelolaan sumberdaya ikan harus
berasaskan prinsip kehati-hatian dan berkelanjutan. Untuk itu hal yang pertama
yang harus dilakukan adalah kajian terhadap beberapa parameter populasi,
diantaranya pola pertumbuhan, reproduksi dan konsep pengelolaan ikan
D.macrosoma di Perairan Banda Neira.
Pelaksanaan penelitian berlangsung pada bulan Februari sampai dengan
Agustus 2010 di Perairan Banda Neira, Maluku. Pengambilan sampel dilakukan
dilima stasiun, berdasarkan lokasi penangkapan ikan D.macrosoma. Penangkapan
dilakukan pada saat malam hari atau menjelang pagi hari dengan mini purse seine
(panjang jaring 235 meter, tinggi 65 meter dengan ukuran mata pada bagian
kantong 1inchi atau 2.54 cm). Metode yang digunakan delam penelitian ini
adalah diskripsi analitik. Data yang dikumpulkan berupa parameter biologi
berupa panjang total, bobot total, berat gonad, jenis kelamin, indeks kematangan
gonad (IKG) dan tingkat kematangan gonad (TKG).
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu distribusi ukuran
panjang total, bobot dan faktor kondisi, reproduksi terdiri dari nisbah kelamin,
TKG, IKG, ukuran ikan pertama kali matang gonad, pendugaan parameter
pertumbuhan (ELEFAN I), mortalitas laju eksploitasi dan analisis hasil per
penambahan baru relatif (Y/R’) dan biomasa per penambahan baru (B/R’).
Jumlah ikan layang deles yang dianalisis selama penelitian berjumlah
1973 ekor yang terdiri dari 979 ekor jantan dan 958 ekor ikan betina.
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode Bathacarya, ditemukan
dua kelompok ukuran ikan jantan maupun betina dari seluruh sampel yang ada.
Berdasarkan hasil pengukuran ikan terpendek ditemukan (75–95 mm) terdapat
pada stasiun III dan IV dan kelompok ikan terpanjang (306–326 mm) ditemukan
pada stasiun IV. Berdasarkan stasiun penelitian kelompok ukuran pertama ikan
jantan dan betina pada selang kelas panjang (96–116 mm) dan kedua pada ukuran
panjang 222 mm, akan berkembang menjadi 263 mm. Terjadi penambahan baru
ikan-ikan muda untuk kelompok ukuran 116 mm berkembang menjadi 137 mm
kemudian menjadi 242 mm. Sebaran ikan yang banyak berdasarkan stasiun
penelitian terdapat pada stasiun III (Perairan Hatta), stasiun IV (Perairan Lonthoir)
dan terendah pada stasiun II (Perairan Selamong). Banyaknya ikan yang terdapat
di stasiun III (Perairan Hatta) dan stasiun IV (Perairan Lonhtoir) diduga ikan-ikan
tersebut mengikuti pergarakan arus yang masuk ke Perairan Banda Neira dimana..dst
Collections
- MT - Fisheries [3016]