The effects of biofertilizer with different drying system and storage period on growth and production of tomato and potato in the field
View/ Open
Date
2010Author
Fadhl, Adeel Abd Alkarim
Hamim
Tjahjoleksono, Aris
Metadata
Show full item recordAbstract
Pupuk hayati merupakan salah satu alternatif pengganti pupuk anorganik
yang dapat meningkatkan kesuburan tanah dan produksi tanaman. Penelitian ini
bertujuan menguji efektifitas pupuk hayati hasil berbagai metode pengeringan dan
lama penyimpanan untuk meningkatkan serapan hara, produksi tanaman tomat
dan kentang di lapangan. Dua percobaan dilakukan di lapangan Laboratorium
Balitsa Lembang, Bandung. Percobaan pertama menggunakan Rancangan Acak
Kelompok dengan satu faktor (aplikasi pupuk hayati) yaitu (B0) tanpa pupuk
hayati (kontrol), (B1) pupuk hayati cair, (B2) pupuk hayati hasil freezedryer tanpa
penyimpanan, (B3) pupuk hayati hasil freezedryer dengan 3 bulan penyimpanan,
(B4) pupuk hayati hasil sentrifugasi tanpa penyimpanan dan (B5) pupuk hayati
hasil sentrifugasi dengan 3 bulan penyimpanan. Percobaan ini dilakukan 3
ulangan dengan total 18 satuan percobaan. Percobaan kedua juga disusun
menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan dua faktor. Faktor pertama
adalah dosis NPK anorganik yaitu (A1) 50% NPK dan (A2) 100% NPK. Faktor
kedua adalah aplikasi pupuk hayati yaitu (B0) tanpa pupuk hayati (kontrol), (B1)
pupuk hayati cair, (B2) pupuk hayati hasil freezedryer tanpa penyimpanan, (B3)
pupuk hayati hasil freezedryer dengan 3 bulan penyimpanan untuk tomat,
sedangkan untuk kentang, (B2) pupuk hayat hasil freezedryer tanpa penyimpanan,
(B3) pupuk hayati hasil sentrifugasi tanpa penyimpanan. Selain itu tanaman
dipupuk dengan pupuk kandang dosis 20 ton / Ha. Dalam percobaan ini dilakukan
3 ulangan dengan total 24 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
viabilitas bakteri cenderung menurun selama penyimpanan pupuk hayati.
Penyimpanan pupuk hayati selama 3 bulan tidak berbeda nyata mengurangi
pertumbuhan dan produksi tanaman. Aplikasi pupuk hayati meningkatkan serapan
hara makro dan mikro, pertumbuhan vegetatif dan produksi tanaman. Pada
tanaman tomat, aplikasi pupuk hayati meningkatkan serapan hara makro dan
mikro serta parameter pertumbuhan tanaman. Aplikasi pupuk B4 meningkatkan
parameter bobot buah per tanaman sebesar 112.1% dibandingan dengan kontrol.
Aplikasi pupuk hayati yang dikombinasikan dengan NPK 100% hampir sama
dengan pupuk NPK 50% dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi
tanaman. Semua aplikasi pupuk hayati berbeda nyata mengurangi serangan
penyakit yang disebabkan oleh cendawan Alternaria solani. Pada tanaman
kentang, aplikasi pupuk hayati nyata meningkatkan serapan hara makro dan mikro
serta bobot kering akar, kecuali pada parameter tajuk. Produksi tanaman
meningkat sebagai respon aplikasi pupuk hayati. Aplikasi pupuk hayati hasil
sentrifugasi (B4) meningkatkan bobot umbi per tanaman sebesar 41.6%,
sedangkan aplikasi pupuk hayati hasil sentrifugasi + 50% NPK (A1B3)
meningkatkan produksi umbi per plot sebesar 79.5%.
