Penggunaan teknik analisa tumbuh untuk tanaman jagung (zea mays linn.) dan kacang tanah (arachis hypogaea linn) pada beberapa tingkat salinitas
View/ Open
Date
1979Author
Zen, Zaenal Anwar
Wiroatmodjo, Joedojono
Rumawas, Fred
Koswara, Oetit
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui berapa jauh pengaruh tingkat salinitas terhadap pola pertumbuhan dan hasil tanaman jagung dan kacang tanah. Selanjutnya dengan penelitian ini dapat diketahui stadia pertumbuhan yang peka terhadap salinitas berdasarkan parameter tumbuh tanaman. Data yang dikumpulkan diperoleh dari pengamatan pertumbuhan tanaman dalam lima periode tumbuh, pada parameter- parameter: indeks luas daun (Leaf Area Index = LAI), laju tumbuh tanaman (Crop Growth Rate = CGR), laju tumbuh relatif (Relative Growth Rate = RGR), nisbah luas muka daun (Leaf Ares Ratio = LAR) dan laju asimilasi neto (Net Assimilation Rate NAR). Pada periode panen didapatkan parameter hasil dan komponen hasil baik untuk tanamen jagung maupun kacang tanah. Pertumbuhan tanaman jagung dan kacang tanah yang ditanam pada tanah organik Delta Upang umumnya tanaman tumbuh baik pada tingkat salinitas tanah 2 mmhos/cm, 3.5 mmhos/cm dan 5.5 mmhos/cm selama periode sepuluh minggu setelah tanam. Kenaikan tingkat salinitas tersebut telah menghambat pertumbuhan dalam tiap periode tumbuh, tetapi perbedaannya tidak nyata. Pada tingkat salinitas tanah 7.5 mmhos/cm dan 8.5 mmhos/cm pertumbuhan terhambat, tanaman menjadi kerdil dan merana. vegetatif. Pengaruh tingkat salinitas ini terutama pada fase Pola pertumbuhan dan produksi bahan kering serta parameter-parameternya: LAI, CGR, RGR, LAR dan NAR menunjukkan ciri-ciri khas dari pengaruh salinitas yang sesuai dengan hasil peneliti-peneliti terdahulu. Pengaruh kenaikan tingkat salinitas tanah terhadap komponen hasil jagung dan kacang tanah merupakan hubungan linier yang menurun. Hal ini berarti setiap kenaikan tingkat salinitas tanah menyebabkan penurunan komponen hasil jagung dan kacang tanah. Sebagian besar daerah Delta Upang, salinitas bukan meru- pakan faktor penghambat. Untuk daerah dengan pengaruh air asin tinggi perlu jalur hijau untuk perlindungan terhadap intrusi garam. Diversifikasi tanaman di musim kemarau pada daerah dengan salinitas tinggi, perlu memperhatikan kaidah-kaidah pengelolaan agronomik yang sesuai.