Pengaruh Penyuluhan Gizi dan Pemanfaatan Pekarangan terhadap Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Gizi Ibu dan Status Gizi Anak Balita
Abstract
Ketidakcukupan zat gizi pada usia balita dapat meningkatkan morbiditas karena rendahnya daya tahan tubuh anak akibat kekurangan gizi. Hal ini dapat disebabkan oleh rendahnya akses akan makanan atau rendahnya kualitas atau variasi dari makanan tersebut. Dalam hal ini pola asuh makan balita memegang peranan penting dalam memanfaatkan sebaik-baiknya sumber-sumber pangan yang ada, sehingga kebutuhan zat gizi balita dapat terpenuhi. Rendahnya pengetahuan gizi, perilaku gizi yang salah serta budaya terkait gizi yang tidak tepat dapat menyebabkan Inadekuasi gizi meskipun sumber-sumber pangan tersedia. Pengetahuan gizi ibu yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari memiliki pengaruh yang besar terhadap Rondisi gizi keluarga.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penyuluhan gizi dan pemanfaatan pekarangan terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku gizi ibu dan status gizi balita serta analisis hubungan tingkat sosioekonomi masyarakat terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku gizi ibu serta status gizi anak balita. Disain penelitian adalah Rancangan Acak Blok dengan unit eksperimental adalah posyandu. Penelitian dilakukan di Kecamatan Ciomas dan Dramaga selama 12 bulan dari bulan Desember 2007 sampai November 2008 mulai dari survei lokasi, perizinan, pengembangan kuesioner, uji coba kuesioner, seleksi sampel penelitian, pengambilan data, intervensi selama 5 bulan serta analisis data hingga pelaporan. Posyandu diklasifikasikan menjadi 2, yaitu posyandu dengan status sosio ekonomi pendidikan rendah (Kecamatan Dramaga) dianggap sebagai blok pertama dan posyandu dengan sosio ekonomi pendidikan lebih tinggi (Kecamatan Ciomas) dianggap sebagai blok kedua. Masing-masing unit ini terdiri atas 15 ibu-ibu balita dan 5 kader sehingga tiap- tiap kelas pertemuan terdapat 20 peserta. Pada masing-masing blok dipilih secara random desa yang mendapat atau tidak mendapat perlakuan berupa penyuluhan gizi dan paket tanaman pekarangan. Pada 1 desa yang terpilih, hanya ada 1 posyandu yang terpilih. Pengetahuan, sikap dan perilaku gizi diukur dengan wawancara menggunakan kuesioner. Status gizi diukur secara antropometri. Pengumpulan data dilakukan dua kali pada awal dan akhir intervensi.
O Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah intervensi Penyuluhan gizi dan tanaman pekarangan selama 5 bulan mampu meningkatkan pengetahuan dan sikap gizi ibu, serta memperbaiki perilaku gizi ibu yang berhubungan dengan konsumsi pangan balita. Sementara perilaku gizi ibu yang berhubungan dengan kebiasaan gizi anggota keluarga tidak berubah. Berdasarkan analisis terhadap sosial ekonomi keluarga terlihat bahwa tingkat pendidikan ibu berpengaruh signifikan terhadap pengetahuan gizi ibu sementara golongan pendapatan perkapita tidak berpengaruh signifikan. Setelah 5 bulan intervensi rata-rata intik energi dan zat gizi pada balita di desa intervensi lebih tinggi dibandingkan desa kontrol. Pada akhir intervensi tingkat kesakitan balita di desa intervensi menurun, sementara tingkat kesakitan balita di desa kontrol meningkat. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa intervensi penyuluhan gizi dan pemanfaatan pekarangan selama 5 bulan berpengaruh signifikan terhadap status gizi (IMT/U), meskipun status gizi ini masih di bawah standar pertumbuhan WHO. Hal ini menunjukkan bahwa balita yang ibu-ibunya ikut dalam program intervensi penyuluhan gizi dan pemanfaatan pekarangan selama 5 bulan ini akan lebih tercegah dari status gizi yang lebih buruk sejalan dengan bertambahnya usia anak walaupun tidak nyata secara statistik. Hal ini dimungkingkan karena intervensi selama 5 bulan belum cukup mampu untuk meningkatkan status gizi.
Melihat kecenderungan yang besar akan perubahan perilaku gizi kearah baik, diperlukan waktu intervensi yang lebih lama dari 5 bulan. Untuk mendukung upaya perbaikan status gizi balita perlu dilakukan kajian program peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku (PSP) gizi ibu yang dipadukan dengan perbaikan status gizi makro misalnya penyuluhan gizi yang dibarengi program pemanfaatan pekarangan dengan memelihara ternak seperti ayam, ikan dan lain-lain.
Collections
- MT - Human Ecology [2193]