Kajian Beban Limbah Budidaya Ikan terhadap Lingkungan Perairan Pesisir Holtekam Kota Jayapura Provinsi Papua
View/ Open
Date
2010Author
Barapadang, Barnabas
Fahrudin, Achmad
Effendi, Irzal
Metadata
Show full item recordAbstract
Kawasan pesisir Holtekam potensial bagi pengembangan budidaya
perikanan pantai (tambak). Luas areal tambak saat ini sekitar 583 hektar, telah
berproduksi sekitar 350 hektar dengan jumlah produksi ikan tahun 2009 adalah
275.18 ton. Data spesifik jumlah buangan limbah budidaya tambak dan dampak
ekologisnya terhadap perairan pesisir Holtekam masih sangat kurang. Oleh
sebab itu, diperlukan suatu kajian tentang kondisi kualitas air dan daya dukung
perairan pesisir Holtekam serta kegiatan budidaya tambak yang berperan
menghasilkan limbah. Mengkaji pengaruh limbah buangan budidaya terhadap
status lingkungan perairan pesisir Holtekam. Hasil kajian ini diharapkan sebagai
data awal dan masukan bagi pelaku usaha tambak dan Pemerintah Kota Jayapura
dalam memformulasi kebijakan pengelolaan lingkungan perairan pesisir Holtekam
bagi pengembangan perikanan budidaya secara lestari dan bertanggung jawab.
Penelitian dilakukan di perairan pesisir Holtekam Kampung Holtekam
Distrik Muara Tami Kota Jayapura, pada posisi antara 1⁰28’17.26”-3⁰58’0.28”
Lintang Selatan dan antara 137⁰34’10.6”-141⁰8.22” Bujur Timur. Kegiatan
penelitian dilaksanakan selama selama 2 bulan, yaitu pada April–Mei 2010.
Lokasi sampling sebanyak 18 titik, 12 titik di tambak dan saluran Kali buaya dan
6 titik di laut.
Pengambilan data parameter kualitas air (fisika kimia dan biologi) pada
setiap stasiun. Metode analisis parameter kualitas air mengacu pada APHA
(1989). Data hidro-oseanografi, data sosial ekonomi dan teknis budidaya tambak
diperoleh dengan wawancara (interview), kuisioner dan pengamatan lapangan
(visual observation).
Daya dukung perairan pesisir dianalisis dengan mengacu pada kriteria ekobiologis.
Data paremeter kualitas air dianalisis dengan metode analisis komponen
utama (AKU/principal component analysis-PCA). Data parameter biologis
(fitoplankton) dianalisis untuk melihat komposisi jenis, kelimpahan, indeks
keanekaragaman, indeks keseragaman dan indeks dominansi. Analisis teknis
budidaya tambak untuk mengetahui tingkat teknologi budidaya tambak. Estimasi
beban limbah dianalisis dengan menghitung volume air tambak dan konsentrasi
bahan limbah yaitu TOM (total organic matter), N-total dan PO4
Hasil analisis PCA menunjukkan saluran dikarakterisasi oleh kecepatan
arus, TSS (total suspended solid)dan Nitrat, sedangkan stasiun Laut
dikarakterisasi oleh TOM, N-total, DO (dissolved oxygen), BOD
-P. Analisis
Finansial dilakukan untuk mengetahui tingkat pendapatan petani tambak serta
kelangsungan usaha budidaya menggunakan metode Undisconted criterion dan
discounted criterion. Analisis keterkaitan antara kegiatan budidaya, buangan
limbah dan keuntungan usaha budidaya dilakukan secara deskriptif untuk
menggambarkan hubungan masing-masing variabel dalam upaya pemanfaatan dan
pengelolaan kawasan pesisir secara berkelanjutan.
5 (biological
oxygen demand), COD (chemical oxygen demand) dan pH. Korelasi dari variable......dst
Collections
- MT - Fisheries [3016]