Kondisi Terumbu Karang dan Upaya Pengelolaannya di Perairan Pulau Tegal dan Sidodadi Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung

Abstract

Kawasan perairan Pulau Tegal dan Sidodadi merupakan bagian dari wilayah perairan Teluk Lampung yang berada di Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Kawasan perairan Pulau Tegal dan Sidodadi memiliki segenap potensi yang telah menjadi daya tarik berbagai pemangku kepentingan untuk melakukan kegiatan eksploitasi sesuai dengan kepentingan masing-masing. Salah satu dampak negatif yang mengemuka dan perlu mendapat perhatian akibat berlangsungnya kegiatan eksploitasi tersebut adalah ancaman terhadap kelestarian sumberdaya terumbu karang. Ancaman tersebut dapat berasal dari pencemaran perairan akibat limbah, kegiatan wisata, kegiatan budidaya dan penangkapan ikan yang merusak (destructive fishing). Ekosistem terumbu karang cenderung terus mengalami kerusakan sehingga terjadinya degradasi tutupan terumbu karang padahal manfaat terumbu karang sangat penting bagi kehidupan masyarakat pesisir. Oleh karena itu diperlukan penelitian tentang kondisi terumbu karang dan upaya pengelolaannya di perairan Pulau Tegal dan Sidodadi Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menganalisis kondisi terkini terumbu karang; (2) Menganalisis tingkat kerusakan dan mengidentifikasi penyebab kerusakan terumbu karang; (3) Menganalisis dan merumuskan strategi pengelolaan terumbu karang yang mengarah pada pengelolaan yang berkelanjutan di perairan Pulau Tegal dan Sidodadi. Penelitian ini dilakukan dari bulan April sampai bulan Juli 2010 di perairan Pulau Tegal dan Sidodadi Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Pengambilan data tutupan terumbu karang menggunakan metode line intercept transect / LIT (English et al. 1994. Pengambilan data megabenthos digunakan metode reef check. Pengambilan data ikan karang menggunakan metode underwater visual census. Data parameter lingkungan perairan yang diukur adalah suhu, kedalaman, kecerahan, oksigen, salinitas dan total suspended solid. Penilaian tingkat kerusakan terumbu karang ditentukan dengan pendekatan indeks mortalitas terumbu karang. Untuk melihat pola pengelompokan dan sebaran tutupan substrat dasar seperti terumbu karang hidup, terumbu karang mati dan variabel lingkungannya yang terbentuk dilokasi pengamatan dengan menggunakan analisis komponen utama (Principal Component Analisys / PCA) menggunakan program XLSTAT 2009 versi 2.01. Strategi pengelolaan terumbu karang di perairan Pulau Tegal dan Sidodadi dilakukan menggunakan pendekatan analisis SWOT. Hasil penelitian diperoleh adalah tutupan karang hidup rata-rata berkisar antara 37.76% - 65.90%. Tutupan karang hidup terendah di Stasiun 3 sedangkan yang tertinggi di Stasiun 2. Kelimpahan rata-rata megabenthos tertinggi ditemukan di Stasiun 3 dengan kelimpahan 32.0 ind/80m2 sedangkan yang terendah di Stasiun 2 sebesar 12.67 ind/80m2. Total ikan karang yang diamati..dst