Show simple item record

dc.contributor.advisorPuspitawati, Herien
dc.contributor.advisorKrisnatuti, Diah
dc.contributor.authorRaharjo, Iman Teguh
dc.date.accessioned2023-06-06T05:40:21Z
dc.date.available2023-06-06T05:40:21Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118465
dc.description.abstractKeluarga muda seringkali memulai hidupnya dari pendapatan yang relatif rendah dan sering menerima bantuan sumber daya dari orang tua atau saudara. Masalah keuangan adalah hal yang umum dialami keluarga muda dan keterbatasan ekonomi kerap kali menjadi sumber pertengkaran di antara suami istri dan membuat keluarga menjadi tertekan. Manajemen keuangan yang baik diharapkan dapat menetralisir tekanan ekonomi yang dihadapi oleh keluarga muda sehingga tidak mengganggu proses interaksi yang berakibat terhadap kesejahteraan keluarga. Secara umum penelitian ini bertujuan menganalisis tekanan ekonomi, manajemen keuangan dan kesejahteraan pada keluarga muda. Secara lebih spesifik penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis perbedaan tekanan ekonomi, manajemen keuangan dan kesejahteraan keluarga muda berdasarkan usia istri saat menikah. Menganalisis hubungan tekanan ekonomi, manajemen keuangan dan kesejahteraan, serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesejahteraan subjektif pada keluarga muda. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan 120 keluarga yang memiliki usia maksimum 30 tahun dan memiliki minimal 1 anak dengan usia maksimal 6 tahun. Pengambilan contoh dilakukan dengan metode stratified nonproportional random sampling dengan strata istri menikah saat usia < 20 tahun dan 20-30 tahun, pada dua Kelurahan di Kecamatan Cipayung Kota Depok Jawa Barat. Terdapat perbedaan tekanan ekonomi, manajemen keuangan dan kesejahteraan pada keluarga muda berdasarkan usia istri pada saat menikah. Keluarga muda dengan istri menikah saat usia 20-30 tahun lebih banyak tidak tertekan secara objektif dan subjektif, sudah lebih baik dalam melakukan manajemen keuangan dan sudah sudah lebih baik kesejahteraan objektif dan subjektif dibandingkan keluarga muda dengan istri menikah saat usia < 20 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia istri pada saat menikah mempunyai implikasi terhadap tekanan ekonomi, manajemen keuangan yang dilakukan, dan kesejahteraan keluarga muda. Semakin matang usia seseorang ketika menikah maka semakin rendah tekanan ekonominya, semakin baik manajemen keuangannya, dan semakin baik kesejahteraan keluarganya. Kesejahteraan objektif dan subjektif keluarga muda dengan istri menikah saat usia < 20 tahun lebih banyak berada dalam kategori tidak sejahtera, sedangkan keluarga muda dengan istri menikah saat usia 20-30 tahun lebih banyak berada dalam kategori sejahtera. Berdasarkan analisis regresi diketahui bahwa manajemen keuangan berpengaruh positif terhadap kesejahteraan keluarga subjektif dan sebaliknya tekanan ekonomi subjektif berpengaruh negatif terhadap kesejahteraan subjektif.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Argicultural University (IPB)id
dc.subject.ddcSociologyid
dc.subject.ddcFamily unitsid
dc.subject.ddc2014id
dc.titleAnalisis tekanan ekonomi, manajemen keuangan dan kesejahteraan pada keluarga mudaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordobjective and subjective economic pressureid
dc.subject.keywordfinancial managementid
dc.subject.keywordobjective and subjective welfare of young familiesid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record