Show simple item record

dc.contributor.advisorKrisnatuti, Diah
dc.contributor.advisorYuliati, Lilik Noor
dc.contributor.authorSari, Dian Yunita
dc.date.accessioned2023-06-06T04:08:36Z
dc.date.available2023-06-06T04:08:36Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118433
dc.description.abstractKehadiran anak pertama dalam keluarga merupakan suatu kebahagiaan namun hal ini juga membawa perubahan yang menghadirkan krisis. Orang tua akan menghadapi berbagai penyesuaian peran baru yaitu sebagai orang tua dan peran pengasuhan, kelelahan fisik dan emosional, pekerjaan rumah tangga semakin banyak, munculnya masalah terkait anak, pasangan, dan keuangan yang mengakibatkan ketegangan pada ibu. Dukungan sosial dan home appliances atau peralatan rumah tangga merupakan strategi yang digunakan untuk meringankan beban pekerjaan rumah tangga serta membantu peran pengasuhan sehingga dapat mengurangi ketegangan dan kelelahan yang kaitannya dengan stres ibu. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh sumber stres, alokasi waktu mengasuh, pengeluaran untuk anak, dukungan sosial dan peralatan rumah tangga terhadap stres ibu bekerja dan tidak bekerja dengan anak pertama usia di bawah dua tahun. Data dikumpulkan pada bulan April-Juni 2014 di Kecamatan Cipayung Kota Depok yang dipilih secara purposive. Contoh merupakan ibu bekerja dan tidak bekerja dengan anak pertama usia di bawah dua tahun yang dipilih secara stratified nonproporsional random sampling sebanyak 120 orang. Indeks rata-rata sumber stres, alokasi waktu mengasuh, biaya untuk anak, dukungan sosial, peralatan rumah tangga serta stres ibu yang diperoleh dikategorikan menjadi tiga yaitu rendah (<33.33%), sedang (33.34-66.66%), dan tinggi (>66.67%). Tidak terdapat perbedaan nyata sumber stres individu dan anak pada ibu bekerja dan tidak bekerja. Separuh dari seluruh responden merasakan sumber stres individu dalam tingkat yang tinggi, dan persentase terbesar responden merasakan sumber stres anak dalam tingkat yang sedang. Ibu tidak bekerja memiliki waktu mengasuh yang lebih tinggi dibandingkan dengan ibu bekerja. Ibu bekerja memiliki pengeluaran uang untuk anak yang lebih besar daripada ibu tidak bekerja terutama untuk pembelian makanan, diapers/popok, dan peralatan mandi. Sumber dukungan sosial dari orang tua/mertua, kerabat dekat, pembantu, dan pengasuh memberikan kontribusi tinggi dalam meringankan peran pengasuhan ibu bekerja daripada ibu tidak bekerja. Tidak terdapat perbedaan nyata manfaat peralatan rumah tangga pada ibu bekerja dan tidak bekerja. Lebih dari separuh responden merasakan manfaat dukungan sosial dan peralatan rumah tangga dalam tingkat yang sedang. Tidak terdapat perbedaan yang nyata tingkat stres ibu bekerja dan tidak bekerja serta sebagian besar responden merasakan stres dalam tingkat yang sedang. Rendahnya stres ibu berhubungan dengan tingginya pendidikan suami-istri, pengeluaran untuk anak dan manfaat peralatan rumah tangga. Tingginya stres ibu berhubungan dengan tingginya sumber stres individu dan anak. Uji regresi menemukan bahwa tingginya pendidikan suami dan pengeluaran untuk anak berpengaruh signifikan terhadap menurunnya stres ibu, serta tingginya sumber stres anak berpengaruh signifikan terhadap meningkatnya stres ibu.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Argicultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFamily and child development sciencesid
dc.subject.ddcFamilyid
dc.subject.ddc2014id
dc.titleAlokasi Waktu Mengasuh, Pengeluaran untuk Anak dan Dukungan Sosial terhadap Stres Ibu dengan Anak Pertama Usia di Bawah Dua Tahunid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordmother’s job statusid
dc.subject.keywordparenting stressid
dc.subject.keywordsources of stressid
dc.subject.keywordfamily resourcesid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record