Show simple item record

dc.contributor.advisorIndrawan, Andry
dc.contributor.advisorBudiprasetyo, Lilik
dc.contributor.authorAdi, Bambang Tri Sasongko
dc.date.accessioned2023-06-05T06:09:53Z
dc.date.available2023-06-05T06:09:53Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/118356
dc.description.abstractKajian ekologi lanskap mencoba untuk mengkuantifikasikan proses-proses ekologi dalam suatu lanskap. Pendekatan baru ini bertujuan untuk menjembatani antara para perencana wilayah dan ahli ekologi, sehingga dicapai pembangunan berkelanjutan dan seimbang. Kajian ini dicoba diterapkan di wilayah hulu Kabupaten Bogor, yang akan menggunakan konsep analisis ekologi lanskap dalam mengukur tingkat fragmentasi penggunaan lahan. Tujuan penelitian: (1) Mengkaji perubahan penggunaan lahan di wilayah hulu Kabupaten Bogor, dari tahun 1998 dan 2002; (2) Menghitung dan menganalisis perubahan nilai-nilai indeks ekologi lanskap tahun 1998 dan 2002; dan (3) Mengkaji faktor penyebab fragmentasi berdasarkan aspek ekologi lanskap, sosial dan aspek fisik lahan. Analisis ekologi lanskap dilakukan menggunakan perangkat lunak ArcView versi 3.02 dan program extension FRAGSTAT versi 2.0. Bahan penelitian adalah citra Landsat TM tahun 1998 dan 2002, yang kemudian diklasifikasi penggunaan lahannya menggunakan cara terbimbing (supervised classification), dengan input dari data pengecekan lapangan. Analisis ekologi lanskap menghitung beberapa indeks lanskap antara lain: indeks keseragaman, indeks keragaman, ukuran poligon penggunaan lahan, rata-rata jarak antar penggunaan lahan, ukuran panjang tepi, jumlah poligon penggunaan lahan, dan persentase lahan terhadap total lanskap. Selain parameter ekolgi lanskap, dimasukkan juga komponen sosial-ekonomi wilayah meliputi kepadatan penduduk, kepadatan sarana jalan, luas sawah dan jumlah petani, serta aspek daya dukung lahan. Analisis statistik PCA (principle component analysis) dilakukan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 11, untuk mengetahui korelasi antar parameter, serta untuk mencari faktor penyumbang fragmentasi lahan. Hasil analisis menunjukkan penggunaan lahan kebun campuran dominan di wilayah hulu Kabupaten Bogor, baik di tahun 1998 dan 2002. Luas hutan menurun secara umum, karena dikonversi menjadi kebun campuran, ladang, dan perkebunan (di Kec. Nanggung, Ciawi, Cijeruk, Pamijahan dan Cisarua, dengan penurunan rata-rata sebesar 3%). Luas perkebunan meningkat sekitar 2% (2.600 Ha). Luas kebun campuran meningkat sekitar 3% (2.100 Ha). Luas ladang (sebagian besar ladang sayuran) meningkat drastis sebesar 10% (16.000 Ha) selama 3 tahun (laju peningkatan 8.000 Ha per tahun), dan terjadi hampir di semua kecamatan wilayah hulu. Semak belukar menurun luasannya dari 1998 ke 2002, dari 12.000 Ha menjadi 9.700 Ha. Penggunaan lahan yang secara dinamis berubah di wilayah studi adalah kebun campuran, ladang, hutan dan sawah. Kebun campuran dan ladang cenderung...dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titleAnalisis Ekologi Lanskap untuk Mengukur Fragmentasi Penggunaan Lahan di Wilayah Kecamatan Bagian Hulu Kabupaten Bogor, Jawa Baratid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordekologi lanskapid
dc.subject.keywordfragmentasi lahanid
dc.subject.keywordPCAid
dc.subject.keywordBogorid
dc.subject.keywordSistem Informasi Geografis (SIG)id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record