Penambahan Mineral Ca dan P dengan Rasio Berbeda pada Media Pemeliharaan terhadap Kinerja Produksi Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii)
View/ Open
Date
2015Author
Rahmatullah, Sanca
Nirmala, Kukuh
Prihadi, Tri Heru
Metadata
Show full item recordAbstract
Udang galah (Macrobrachium rosenbergii) merupakan salah satu komoditas budidaya air tawar yang semakin popular, baik dalam perdagangan domestik maupun ekspor. Udang ini sangat prospektif jika dikembangkan, namun upaya dalam membudidayakan komoditas ini masih terkendala beberapa masalah, salah satunya adalah masa produksi udang hingga ukuran konsumsi yang relatif lebih lama daripada udang air payau dan laut. Udang galah saat ini masih banyak dibudidayakan secara ekstensif dengan kepadatan rendah. Pertumbuhan udang galah sebagian besar tidak seragam jika dibudidayakan. Sifat udang galah yang agresif dan cenderung teritorial akan menyerang kawanannya yang lebih kecil pada saat ganti kulit.
Kalsium (Ca) dan fosfor (P) merupakan mineral penting dari 20 jenis mineral yang diidentifikasi memegang peranan penting dalam tubuh udang (Akiyama et al. 1991). Kalsium dan fosfor merupakan komponen utama dari materi anorganik pakan. Secara kuantitatif fungsi utama dari Ca dan P terutama pada pembentukan jaringan keras seperti halnya tulang, eksoskeleton dan rangka. Pada udang terutama berperanan dalam pembentukan kulit dan karapaks yang merupakan unsur utama penyusun karapaks udang galah yang disebut exuvia sehingga kekurangan atau kelebihan Ca dan P akan berpengaruh terhadap proses pergantian kulit (molting) pada udang galah. Ca merupakan mineral yang sangat penting terutama dalam osmoregulasi, kontraksi otot dan kofaktor pada beberapa proses enzimatik. Sementara itu, P merupakan mineral yang banyak berperanan dalam proses metabolik seperti bagian esensial dari fosfolipid, asam amino, fosfoprotein, adenosin trifosfat (ATP). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja produksi udang galah pada media pemeliharaan dengan penambahan rasio Ca dan P yang berbeda.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2014 di Laboratorium Lingkungan Akuakultur, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental laboratorium. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Faktor yang ingin diteliti penambahan kalsium dan fosfor dengan rasio yang berbeda. Perlakuan yang diberikan berupa pemberian kalsium sebesar 30 mg/L pada semua perlakuan mengacu pada Zaidy (2007) sedangkan fosfor ditambahkan sebesar 0, 10, 20, 30 dan 40 mg/L pada setiap perlakuan. Adapun taraf perbandingan Ca dan P pada perlakuan adalah A (30 : 0 mg/L), B (30 : 10 mg/L), C (30 : 20 mg/L), D (30 : 30 mg/L) dan E (30 : 40 mg/L). dst ...
Collections
- MT - Fisheries [3016]