Pengendalian penyakit Streptococcosis pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dengan Menggunakan Vaksin Sel Utuh Tipe β-Hemolitik dan Non-Hemolitik Streptococcus agalactiae
View/ Open
Date
2012Author
La Sennung, La Paturusi
Sukenda
Munti, Yuhana
Lusiastuti, M. Angela
Metadata
Show full item recordAbstract
Streptococcus agalactiae merupakan bakteri patogen yang saat ini menjadi
salah satu masalah utama pada budidaya ikan nila dan menyebabkan kematian
yang tinggi serta kerugian ekonomi yang cukup besar.
Kontrol dan penanggulangan penyakit secara konvensional sering
dilakukan dengan menggunakan bahan kimia seperti obat-obatan antimikroba dan
desinfektan. Penggunaan antibiotik dan bahan kimia yang tidak terkendali untuk
pengobatan penyakit, dapat menyebabkan gangguan pada keseimbangan dinamika
alami mikroorganisme dalam pemeliharaan ikan. Oleh karena itu, perlu dicari
alternatif lain dalam pengendalian penyakit yang disebabkan oleh bakteri S.
agalactiae. Salah satu cara yang cukup efektif dan prospektif yang dapat
dilakukan dalam pengendalian penyakit S. agalactiae pada ikan nila adalah
membuat kekebalan spesifik pada ikan dengan cara pemberian vaksin.
Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan, mulai dari bulan
November 2010 sampai April 2011, di Laboratorium Kesehatan ikan, Departemen
Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian
Bogor. Penelitian ini dibagi tiga bagian yaitu 1) Efikasi vaksinasi bakteri S.
agalactiae tipe β-hemolitik; 2) Efikasi vaksinasi bakteri S. agalactiae tipe nonhemolitik
; 3) Efikasi vaksinasi bakteri S. agalactiae tipe bivalen. Pada penelitian
bagian satu dan dua terdiri dari empat perlakuan dan tiga ulangan, sedangkan
penelitian bagian tiga terdiri dari lima perlakuan dan tiga ulangan. Penelitian
bagian satu dengan perlakuan yaitu; A (kontrol -), B (kontrol +), C (β-hemolitik)
dan D (β-hemolitik). Penelitian bagian dua yaitu; E (kontrol -), F (Kontrol +), G
(non-hemolitik) dan H (non-hemolitik). Penlitian bagian tiga dengan pelakuan
yaitu; K (kontrol -), L (kontrol +), M (bivalen), N (bivalen) dan P (bivalen).
Hasil penelitian bagian satu menunjukkan bahwa perlakuan C (vaksin β-
hemolitik) yang diuji tantang dengan bakteri β-hemolitik mortalitasnya (30%), D
(vaksin β-hemolitik) diuji tantang dengan bakteri non-hemolitik (45%) dan B
(kontrol +) yang diuji tantang dengan bakteri β-hemolitik (90%). Hal ini
menunjukkan bahwa dengan pemberian vaksin sel utuh tipe β-hemolitik dapat
meningkatkan kekebalan spesifik ikan nila. Dilihat dari nilai RPS dari ke empat
perlakuan, ternyata perlakuan C menunjukkan angka persentase yang tertinggi
yaitu 67% dan perlakuan D (50%). Hasil penelitian mengenai total leukosit
bahwa perlakuan yang divaksinasi (perlakuan C dan D) menunjukkan angka
peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan perlakuan yang tidak
divaksinasi (A dan B). Demikian juga dengan aktivitas fagositik, perlakuan yang
mendapat vaksinasi menunjukkan angka yang lebih tinggi dibandingkan dengan
yang tidak divaksinasi. Sedangkan pada pengamatan titer antibodi, perlakuan yang
tidak divaksinasi (A dan B) nilai titer antibodinya tidak terdeteksi sedangkan pada
perlakuan yang divaksinasi (C dan D) menunjukkan angka nyata yaitu pada hari
ke nol (5 dan 6), hari ketujuh (6 dan 6), dan hari ke-14 titer antibodi mulai
menurun (3 dan 2)...dst
Collections
- MT - Fisheries [3204]
