Show simple item record

dc.contributor.advisorLubis, Djuara
dc.contributor.advisorRiyanto, Sutisna
dc.contributor.authorBulkis
dc.date.accessioned2023-05-25T05:59:33Z
dc.date.available2023-05-25T05:59:33Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117987
dc.description.abstractProduksi sayuran yang rendah disebabkan antara lain minimnya pengetahuan dan keterbatasan dalam hal penguasaan teknologi, mengakibatkan kurang berdayanya masyarakat tani dalam mengusahakan dan mengembangkan usahatani sayuran. Peningkatan produksi dan mutu bagi usahatani sayuran memerlukan informasi, pada dasarnya informasi yang sampai kepada masyarakat atau petani diakibatkan dari adanya interaksi, baik antara petani dengan petani lainnya maupun petani dengan media komunikasi. Untuk itu, diperlukan penyaluran informasi usahatani sayur melalui saluran yang sudah melembaga di petani atau yang disebut juga dengan jaringan komunikasi pertani. Penelitian jaringan komunikasi dan perilaku berusahatani petani tanaman sayuran ini mengacu pada konsep model komunikasi konvergensi oleh Rogers dan Kincaid (1981). Model komunikasi konvergensi mendefinisikan komunikasi sebagai proses dimana pihak-pihak yang berkomunikasi menciptakan dan membagi informasi satu sama lain untuk mencapai kesamaan makna. Menurut Kincaid (1979) dalam Rogers dan Kincaid (1981) komponen utama pada model ini adalah informasi, ketidakpastian, konvergen, pengertian bersama, persetujuan bersama, aksi kolektif dan keterhubungan jaringan. Dalam penelitian ini, aspek kajian jaringan komunikasi meliputi peranan individu dan indikator jaringan komunikasi. Peranan individu di tunjukkan dengan peranannya sebagai bintang, jembatan, penghubung, atau pencilan dalam sistem sosial. Indikator jaringan yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada pengukuran menurut Freeman (1979) dalam Scott (2000) yang terdiri sentralitas lokal dan sentralitas global. Penelitian ini bertujuan untuk (1). mendeskripsikan jaringan komunikasi yang terbentuk di antara petani sayuran, (2). menganalisis hubungan antara karakteristik petani sayuran dan karakteristik usahatani dengan jaringan komunikasi, dan (3). menganalisis hubungan jaringan komunikasi dengan perilaku berusahatani sayuran. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif dan korelasional. Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu petani sayuran. Responden dalam penelitian ini berjumlah 53 orang petani sayuran yang ditentukan dengan menggunakan metode sensus. Lokasi penelitian ini adalah di Desa Egon, Kecamatan Waigette, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur yang ditentukan secara purposive. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai Juli 2012. Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis sosiometri, analisis mengenai indikator jaringan dengan software UCINET VI serta analisis korelasi Pearson dan korelasi rank spearman.id
dc.language.isoidid
dc.subject.ddcAgricultural Developmentid
dc.titleJaringan Komunikasi dan Perilaku Berusahatani Petani Tanaman Sayuran (Kasus di Desa Egon, Kab. Sikka, Kec. Waigette, Provinsi Nusa Tenggara Timur)id
dc.title.alternativeJaringan Komunikasi dan Perilaku Berusahatani Petani Tanaman Sayuran (Kasus di Desa Egon, Kab. Sikka, Kec. Waigette, Provinsi Nusa Tenggara Timur)id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordnetwork communicationsid
dc.subject.keywordvegetableid
dc.subject.keywordfarmers behaviorid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record