Show simple item record

dc.contributor.advisorLubis, Iskandar
dc.contributor.advisorWachjar, Ade
dc.contributor.authorAmaliani, Dika Putri
dc.date.accessioned2023-05-25T04:50:53Z
dc.date.available2023-05-25T04:50:53Z
dc.date.issued2023-05-25
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117980
dc.description.abstractKakao merupakan salah satu komoditas unggulan ekspor sub sektor perkebunan Indonesia pemberi sumbangan devisa terbesar ketiga setelah karet dan minyak sawit. Hal ini mengindikasikan bahwa kakao berperan penting bagi masyarakat Indonesia. Kegiatan magang bertujuan meningkatkan kemampuan keprofesian dalam memahami dan menghayati kerja nyata dalam proses produksi tanaman kakao di lapangan. Selain itu juga untuk mempelajari aspek budidaya dan manajerial di perkebunan kakao, serta mempelajari, menganalisis permasalahan yang ditemui pada perkebunan kakao dan mencari pemecahan masalah tersebut. Tujuan khusus magang adalah mempelajari secara lebih mendalam mengenai pemupukan tanaman kakao, baik dari aspek teknik maupun aspek manajerial, serta solusi untuk mengatasi permasalahan di kebun. Kegiatan magang dilaksanakan di Kebun Percobaan Kaliwining Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, Jember, Jawa Timur dimulai pada bulan Maret hingga Juni 2022. Kegiatan yang dilakukan menjadi Karyawan Harian Lepas (KHL), pendamping penanggungjawab teknis, dan pendamping penanggungjawab kebun selama sebulan. Pemupukan adalah salah satu faktor penting dalam pemeliharaan tanaman kakao yang berdampak pada hasil produksi. Oleh karena itu, perencanaan dan pelaksanaan pemupukan yang benar sangatlah penting dalam menjamin produktivitas optimal tanaman kakao. Manajemen pemupukan mencakup tahapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi. Untuk memastikan produksi dan produktivitas tanaman kakao yang optimal, pemupukan harus dilaksanakan sesuai dengan prinsip 5T, yaitu tepat dosis, jenis, waktu, cara, dan tempat. Di Kebun Percobaan Kaliwining, pelaksanaan prinsip 5T menemui tantangan, terutama dalam dosis pupuk yang diaplikasikan. Rata-rata dosis pupuk ICCRI 06 sebesar 404,9 g/pohon/aplikasi dan ICCRI 08 sebesar 408,2 g/pohon/aplikasi. Beberapa pekerja belum mampu mengaplikasikan pupuk dengan dosis yang tepat sesuai dengan rekomendasi sebesar 400 g/pohon/aplikasi. Selain itu adanya keterlambatan waktu pemupukan. Penerapan prinsip tepat jenis, tepat cara, dan tepat tempat dalam pemupukan di Kebun Percobaan Kaliwining telah sesuai dengan Standar Operasional Perusahaan (SOP). Kesalahan yang terjadi sebaiknya diperbaiki di kegiatan pemupukan selanjutnya untuk memastikan pelaksanaan yang lebih baik.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleManajemen Pemupukan Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) di Kebun Percobaan Kaliwining, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, Jember, Jawa Timur.id
dc.title.alternativeCocoa Plant Fertilization Management (Theobroma cacao L.) in Kaliwining Experimental Garden, Indonesian Coffee and Cocoa Research Institute, Jember District, East Java.id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordfertilizationid
dc.subject.keyworddosageid
dc.subject.keyword5T principleid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record