Show simple item record

dc.contributor.advisorPasandaran, Effendi
dc.contributor.advisorSiregar, Hermanto
dc.contributor.authorSiagian, Viktor
dc.date.accessioned2023-05-24T05:59:57Z
dc.date.available2023-05-24T05:59:57Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117916
dc.description.abstractSecara umum tujuan penelitian adalah untuk mengetahui keragaan produksi dan pendapatan usahatani di lahan sawah beririgasi. Secara khusus adalah: (1) mengetahui produktivitas air per musim tanam, (2) mengkaji faktor- faktor yang mempengaruhi penggunaan tenaga kerja, pupuk, pestisida, pemanfaatan luas lahan garap, produktivitas dan pendapatan usahatani padi, dan (3) mengkaji dampak perubahan harga input dan output padi terhadap produksi dan pendapatan petani. Penelitian menggunakan Model Persamaan Simultan dengan metode pendugaan Two Stage Least Squares (2 SLS), data yang digunakan adalah data cross section mulai Musim Hujan (MH) 1998/99 sampai dengan Musim Kemarau (MK) 1 II 1999. Lokasi penelitian di Kabupaten Subang dan Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Hasil penelitian adalah: (1) produktivitas air di Kabupaten Subang relatif lebih tinggi daripada di Kabupaten Cianjur, produktivitas air di Kabupaten Subang paling tinggi pada MK-I dan di Kabupaten Cianjur paling tinggi pada MK-II, (2) penggunaan tenaga kerja keluarga responsif terhadap perubahan luas lahan yang digarap, (3) penggunaan tenaga kerja luar keluarga responsif terhadap perubahan upah tenaga kerja sewa dan luas lahan yang digarap, (4) penggunaan traktor sewa responsif terhadap perubahan luas lahan yang digarap, (5) jumlah penggunaan benih responsif terhadap luas lahan yang digarap, (6) jumlah penggunaan Urea tidak responsif terhadap perubahan semua variabel penjelas, (7) jumlah penggunaan TSP tidak responsif terhadap perubahan semua variabel penjelas, (8) jumlah penggunaan KCL responsif terhadap perubahan harga KCL dan produksi padi, (9) jumlah penggunaan pestisida responsif terhadap perubahan luas lahan yang digarap, (10) luas lahan garap tidak responsif terhadap perubahan semua variabel penjelas, (11) produktivitas padi sawah tidak responsif terhadap perubahan semua variabel penjelas, dan (12) simulasi terbaik adalah kenaikan harga gabah sebesar 15 persen yang berdampak positif pada kenaikan produktivitas, produksi dan pendapatan petani, kemudian simulasi kenaikan harga gabah sebesar 15 persen, harga Urea dan TSP masing-masing 20 persen. Petani di Kabupaten Subang relatif lebih efisien dalam penggunaan air irigasi dibandingkan dengan petani di Kabupaten Cianjur. Seluruh penggunaan input usahatani tidak responsif terhadap perubahan harganya kecuali penggunaan KCL. Pemerintah perlu menjaga kestabilan harga gabah panen, dan peningkatan harga pupuk (pengurangan subsidi) yang diikuti kenaikan harga gabah masih memberikan peningkatan pendapatan usahatani, kenaikan biaya iuran air irigasi untuk meningkatkan pelayanan irigasi hanya menurunkan pendapatan usahatani yang kecil. Studi lanjutan yang mencakup usahatani palawija, tingkat penggunaan air irigasi oleh petani dan cakupan provinsi contoh yang lebih luas diperlukan agar dapat menjadi masukan bagi kebijakan nasional.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titleDampak Perubahan Harga Input dan Output Padi terhadap Produksi dan Pendapatan Petani di Lahan Beririgasiid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordlahan beririgasiid
dc.subject.keywordmodel persamaan simultanid
dc.subject.keywordProduktivitasid
dc.subject.keywordpendapatanid
dc.subject.keywordreturn cost and benefit ratioid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record