dc.description.abstract | Ekosistem terumbu karang merupakan ekosistem yang sangat sensitif terhadap adanya gangguan yang dapat menimbulkan kerusakan pada keseluruhan koloni karang. Perubahan ini mungkin dikarenakan berbagai faktor seperti gangguan alami ataupun tekanan antropogenik. Sampah di ekosistem laut Indonesia telah dilaporkan banyak di kepulauan Seribu dimana sampah ini berasal dari limbah domestik atau manusia. Sampah ini dapat mempengaruhi terumbu karang dan menyebabkan kerusakan terhadap ekosistem terumbu karang. Penelitian ini mencari tahu mengenai hubungan kelimpahan macro marine debris terhadap tutupan karang hidup di Pulau Tidung. Penelitian ini menghitung jumlah macro marine debris yang menempel pada ekosistem terumbu karang lalu menganalisis hubungannya terhadap data persen tutupan terumbu karang hidup yang diambil menggunakan metode Underwater Photo Transect (UPT). Hubungan kedua variabel lalu dianalisis menggunakan uji korelasi untuk mengetahui hubungan keduanya. Jumlah total sampah pada pulau tidung sebanyak 35 unit sampah yang didominasi oleh sampah plastik. Data tutupan karang hidup yang didapatkan adalah 10,36% - 61,09% yang didominasi oleh lifeform coral massive dan coral branching. Hasil uji korelasi yang didapatkan sebesar -0,69 yang menunjukkan kedua variabel berhubungan kuat dan tidak searah. Hubungan kelimpahan macro marine debris dengan tutupan karang hidup memiliki hubungan yang berbanding terbalik, semakin tinggi kelimpahan macro marine debris maka semakin rendah persentase tutupan karang hidup pada area tersebut. Kata kunci: Macro marine debris, Pulau Tidung, Terumbu karang, Underwater Photo Transect | id |