Show simple item record

dc.contributor.advisorAmanah, Siti
dc.contributor.advisorTjitropranoto, Prabowo
dc.contributor.authorMahyuda
dc.date.accessioned2023-05-22T03:31:32Z
dc.date.available2023-05-22T03:31:32Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117779
dc.description.abstractIndonesia merupakan salah satu Negara produsen kopi dunia, saat ini Indonesia berada pada urutan ke empat negara pengekspor kopi dunia. Dari total produksi yang dihasilkan yakni sebesar 637.539 ton di tahun 2016, sekitar 67% kopi untuk kebutuhan ekspor, sedangkan sisanya (33%) untuk kebutuhan dalam negeri. Produktivitas kopi Indonesia masih tergolong rendah, yakni sebesar 25- 35% dari potensinya. Kabupaten Aceh Tengah adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh sebagai sentral penghasil kopi arabika. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah daerah guna meningkatkan produksi dan mutu kopi. Salah satunya dengan memfasilitasi pusat belajar melalui Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) “Maju Bersama” dengan praktik GAP (Good Agricultural Practices) budidaya kopi arabika Gayo. Program yang dilaksanakan diantaranya: penanaman varitas unggul sesuai anjuran, pemangkasan koker (model Gayo), penanaman dan pemangkasan pelindung (naungan), pembuatan lubang rorak, penggemburan tanah dan pemupukan organik. Usaha mengadopsi GAP budidaya kopi arabika Gayo oleh masyarakat setempat belum sepenuhnya sesuai anjuran. Berdasarkan latar belakang tersebut tujuan penelitian adalah menganalisis ciri inovasi GAP budidaya kopi arabika Gayo yang dianjurkan P4S, menganalisis tingkat adopsi GAP budidaya kopi arabika Gayo dan mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat adopsi GAP budidaya kopi arabika Gayo oleh petani. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial menggunakan analisis regresi linear berganda. Lokasi penelitian di Kecamatan Atu Lintang di Kabupaten Aceh Tengah. Pengumpulan data berlangsung sejak bulan Mei sampai dengan Juli 2017. Populasi 148 orang petani yang menerapkan praktik budidaya GAP kopi arabika Gayo. Jumlah sampel sebanyak 60 orang. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin (α=10 persen), sampel di tiap-tiap kelompok dilakukan dengan teknik acak proporsionalid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcAgricultural Societyid
dc.titleTingkat Adopsi Good Agricultural Practices Budidaya Kopi Arabika Gayo oleh Petani di Kabupaten Aceh Tengahid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAdoption Good Agricultural Practicesid
dc.subject.keywordarabica Gayoid
dc.subject.keywordcultivationid
dc.subject.keywordfarmersid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record