Tingkat Adopsi Good Agricultural Practices Budidaya Kopi Arabika Gayo oleh Petani di Kabupaten Aceh Tengah
View/ Open
Date
2018Author
Mahyuda
Amanah, Siti
Tjitropranoto, Prabowo
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia merupakan salah satu Negara produsen kopi dunia, saat ini
Indonesia berada pada urutan ke empat negara pengekspor kopi dunia. Dari total
produksi yang dihasilkan yakni sebesar 637.539 ton di tahun 2016, sekitar 67%
kopi untuk kebutuhan ekspor, sedangkan sisanya (33%) untuk kebutuhan dalam
negeri. Produktivitas kopi Indonesia masih tergolong rendah, yakni sebesar 25-
35% dari potensinya. Kabupaten Aceh Tengah adalah salah satu kabupaten di
Provinsi Aceh sebagai sentral penghasil kopi arabika. Berbagai upaya telah
dilakukan pemerintah daerah guna meningkatkan produksi dan mutu kopi. Salah
satunya dengan memfasilitasi pusat belajar melalui Pusat Pelatihan Pertanian dan
Perdesaan Swadaya (P4S) “Maju Bersama” dengan praktik GAP (Good
Agricultural Practices) budidaya kopi arabika Gayo. Program yang dilaksanakan
diantaranya: penanaman varitas unggul sesuai anjuran, pemangkasan koker
(model Gayo), penanaman dan pemangkasan pelindung (naungan), pembuatan
lubang rorak, penggemburan tanah dan pemupukan organik.
Usaha mengadopsi GAP budidaya kopi arabika Gayo oleh masyarakat
setempat belum sepenuhnya sesuai anjuran. Berdasarkan latar belakang tersebut
tujuan penelitian adalah menganalisis ciri inovasi GAP budidaya kopi arabika
Gayo yang dianjurkan P4S, menganalisis tingkat adopsi GAP budidaya kopi
arabika Gayo dan mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
tingkat adopsi GAP budidaya kopi arabika Gayo oleh petani. Penelitian ini
menggunakan metode survei dengan analisis statistik deskriptif dan statistik
inferensial menggunakan analisis regresi linear berganda. Lokasi penelitian di
Kecamatan Atu Lintang di Kabupaten Aceh Tengah. Pengumpulan data
berlangsung sejak bulan Mei sampai dengan Juli 2017. Populasi 148 orang petani
yang menerapkan praktik budidaya GAP kopi arabika Gayo. Jumlah sampel
sebanyak 60 orang. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin (α=10
persen), sampel di tiap-tiap kelompok dilakukan dengan teknik acak proporsional
Collections
- DT - Human Ecology [610]
