Estimasi Tinggi Muka Air Tanah Sebagai Peringatan Dini Bencana Kebakaran Lahan Gambut
View/ Open
Date
2018Author
Febrianti, Nur
Barus, Baba
Murtilaksono, Kukuh
Metadata
Show full item recordAbstract
Tinggi muka air (TMA) memainkan peran penting dalam menentukan emisi
gas rumah kaca dan, pada gilirannya, dalam mengatur sistem iklim global. Namun,
informasi tentang TMA saat ini masih hasil pengukuran lapangan. Oleh karena itu,
penelitian ini menggunakan data penginderaan jauh untuk memperkirakan TMA
terdistribusi secara spasial dalam periode tiga bulan (Maret, April, dan Juni 2016).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi model aproksimasi terbaik untuk
estimasi TMA dengan menggunakan data lapangan, indeks kekeringan, dan
gabungan dari data lapangan dan indeks kekeringan. Indeks kekeringan dihasilkan
data penginderaan jauh dari Landsat 8 yaitu Normalized Difference Water Index
(NDWI) dan Visible dan Shortwave Infrared Drought Index (VSDI) dan
digunakan sebagai indeks untuk memperkirakan TMA. Model aproksimasi terbaik
dipilih dengan menggunakan Kriteria Informasi Akaike dengan koreksi sampel
kecil (AICc). Studi ini memperoleh satu set keyakinan model untuk setiap tujuan
yaitu empat, enam, dan tiga model untuk model data lapangan, indeks kekeringan
dan gabungan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model estimasi TMA
yang direkomendasikan dari penggunaan data lapangan yaitu terdiri dari bobot isi
kedalaman 0 – 50 cm, dan kadar serat kedalaman 50 – 100 cm yang dapat ditulis
dalam bentuk persamaan sebagai berikut TMA = 159.74 -600.99 * BI 0-50 + 0.84
* Serat 50-100. Dengan menggunakan indeks kekeringan sebagai variabel bebas,
model yang direkomendasikan untuk estimasi TMA yaitu NDWI maret dan April,
dan VSDI Maret yang ditunjukkan dengan TMA = -439.5 – 1639.7 * NDWI
Maret – 640.2 * NDWI April + 477 * VSDI Maret. Dengan gabungan data
lapangan dan indeks kekeringan, rekomendasi model terdiri dari variabel bobot isi
kedalaman 0 – 50 cm, kadar serat kedalaman 50 – 100 cm, NDWI Maret, dan
VSDI Maret, TMA = -157.42 - 584.64 * BI 0-50 + 0.85 * Serat 50-100 - 627.23
NDWI Maret + 273.66 * VSDI Maret. Dari penelitian ini, titik kritis kedalaman
muka air tanah gambut saat terjadi hotspot dan kebakaran lahan gambut adalah 27
(metode indeks kekeringan), 74 cm (metode data lapangan) dan 66 cm (metode
gabungan). Kedalaman muka air tanah lahan gambut hendaknya tetap
dipertahankan kurang dari titik kritis ini, jika tidak kekeringan dan kebakaran
gambut mungkin akan terjadi.
Collections
- MT - Agriculture [3780]