Show simple item record

dc.contributor.advisorSukenda
dc.contributor.advisorYuhana, M
dc.contributor.advisorHarris, Enang
dc.contributor.authorKadriah, Ince Ayu Khairana
dc.date.accessioned2023-05-12T08:04:20Z
dc.date.available2023-05-12T08:04:20Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117538
dc.description.abstractVibrio adalah bakteri patogen yang secara signifikan dapat menyebabkan kerugian ekonomi bagi industri akuakultur. Leano (1998) menyatakan bahwa pada saat udang telah mengalami gejala-gejala klinis seperti nekrosis, kelesuan, pertumbuhan yang lambat, metamorfosis larva lambat dan malformasi tubuh, bioluminescence (udang bersinar dalam gelap), opacity otot, melanisasi, usus kosong, dan anoreksia maka konsentrasi bakteri Vibrio pada hepatopankreas sudah mencapai kepadatan 105 - 106 CFU/mL. Kepadatan di atas atau sama dengan 105 CFU/mL adalah kepadatan yang cukup untuk menjadikan bakteri Vibrio bersifat patogen di alam (Leano 1998). Hal inilah yang menjadi alasan sulitnya untuk melakukan upaya pencegahan penyakit jika berdasarkan munculnya gejala klinis di lapangan karena kepadatan bakteri sudah tinggi. Metode deteksi cepat secara molekular diharapkan dapat menjadi sistem peringatan dini akan adanya serangan Vibriosis..dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titlePengembangan metode deteksi cepat Vibrio berpendar patogenik pada udang penaeidid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordibrio berpendar patogenikid
dc.subject.keywordUdang penaeidid
dc.subject.keywordgen haemolysinid
dc.subject.keywordpenanda spesifik molekularid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record