Show simple item record

dc.contributor.advisorBaharsjah, Sjarifuddin
dc.contributor.advisorSinaga, Rudolf S.
dc.contributor.advisorAdiratma, E. Rukasah
dc.contributor.advisorKasryno, Faisal
dc.contributor.authorWiryokusumo, Hardjanto
dc.date.accessioned2023-05-10T07:10:05Z
dc.date.available2023-05-10T07:10:05Z
dc.date.issued1988
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117463
dc.description.abstractUsahatani transmigran dipermukiman baru mengalami suatu proses pertumbuhan sejak awal pemukiman sebelum ber- hasil mencapai suatu tahap pertumbuhan seperti yang diha rapkan sehingga mampu memperoleh pendapatan yang ditarget- kan. Penelitian bertujuan untuk mencari alternatif lintasan pertumbuhan optimal, untuk memperoleh informasi dasar bagi kebijaksanaan pembinaan usahatani di permukiman baru migran. trans- Penelitian ini menggunakan metoda program liner untuk mencari alternatif usahatani optimal yang kemudian akan digunakan di dalam simulasi pertumbuhan usahatani. Tiga unsur penentu utama yang menentukan tahap pertumbuhan usahatani terdiri dari luas lahan usaha, teknologi budidaya dan tersedianya tenaga kerja. Penelitian ini kan di permukiman baru transmigrasi di Sumatera Selatan. dilaksana- Baturaja Martapura - Di samping itu juga digunakan hasil-hasil penelitian teknologi budidaya yang telah dila- kukan oleh berbagai pihak di wilayah permukiman baru yang sama dan di wilayah permukiman baru transmigrasi yang di- kembangkan menurut pola lahan kering dibeberapa lokasi lain. Hasil monitoring dan evaluasi oleh sebuah team pe- neliti Institut Pertanian Bogor, yang meliputi wilayah permukiman baru Baturaja-Martapura dan Way Abung, merupa- kan pemasok informasi utama bagi penelitian ini. Model-model usahatani yang digunakan di dalam simu- lasi, yang dicirikan oleh kombinasi ketiga unsur penentu utama seperti diuraikan di atas, mewakili kondisi usaha- tani pada tahap-tahap pertumbuhan tertentu. Komponen-kom- ponen yang membentuk kondisi model-model usahatani yang dimaksud dalam uraian di atas secara spesifik terdiri dari. lahan usaha dua, tiga setengah dan lima hektar. Se- lanjutnya ketersediaan sumber tenaga kerja terdiri dari anggota keluarga saja, anggota keluarga dan ternak kerja, serta mesin traktor mini. Keduanya, yakni unsur lahan usaha dan tenaga kerja seperti diuraikan di atas, merupa- kan unsur-unsur yang berperan sebagai kendala di dalam model program liner. Unsur teknologi budidaya terdiri dari teknologi sederhana, teknologi madya dan teknologi lanjut, memberikan alternatif aktivitas. Model-model usahatani yang dibahas memberi peluang kepada dua pola pengembangan, yakni sistem usahatani dengan usaha pokok tanaman pangan dan usaha pokok tanaman perkebunan. Kedua- nya merupakan alternatif pola pengembangan utama dalam kebijaksanaan transmigrasi yang ditempuh Pemerintah sejak Pelita III yang lalu. dst ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcFarm managementid
dc.titleMencari lintasan pertumbuhan optimal bagi usaha tani lahan kering transmigran: studi kasus di pemukiman baru Baturaja, Martapura, Sumatera Selatanid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordTransmigrasiid
dc.subject.keywordFarming Systemsid
dc.subject.keywordEthical Policy;id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record