Strategi Pengembangan Kemitraan Pengelolaan Hutan Rakyat: Kasus di Provinsi Jawa Barat
View/ Open
Date
2013Author
Kurniadi, Edi
Hardjanto
Nugroho, Bramasto
Sumardjo
Metadata
Show full item recordAbstract
Kemitraaan pengelolaan hutan rakyat merupakan salah satu upaya
meningkatkan kesejahteraan petani hutan rakyat dan memasok bahan baku
industri. Kemitraan yang terjadi saat ini kebanyakan bersifat dispersal, dimana
hubungan antara petani dengan mitra tidak kuat. Hubungan tersebut belum
mengarah kepada perilaku saling memerlukan dan saling menguntungkan.
Penelitian bertujuan (1) menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
kinerja kemitraan pengelolaan hutan rakyat, dan (2) merumuskan strategi yang
tepat untuk mencapai kemitraan pengelolaan hutan rakyat yang sinergis dan sesuai
dengan kondisi dan potensi sumberdaya hutan rakyat.
Hipotesis dari penelitian adalah kemitraan pengelolaan hutan rakyat dan
kesiapan petani hutan rakyat berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan
petani hutan rakyat, dan berpengaruh terhadap peningkatan kelestarian hutan
rakyat. Kinerja kemitraan pengelolaan hutan rakyat dipengaruhi oleh intensitas
hubungan sosial para pihak, kesiapan petani hutan rakyat, dan potensi hutan
rakyat. Selanjutnya, intensitas hubungan sosial para pihak dan kesiapan petani
hutan rakyat masing-masing dipengaruhi oleh karakteristik individu petani hutan
rakyat, kejelasan peran petani, serta potensi hutan rakyat.
Rancangan penelitian merupakan explanatory research menggunakan
metode survei. Sampel penelitian adalah 181 petani hutan rakyat yang bermitra
dengan industri primer pengolahan kayu maupun non industri, dipilih secara acak
klaster (cluster random sampling). Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-
Oktober 2012 di Kabupaten Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis, Provinsi Jawa Barat,
Indonesia. Pengumpulan data kuantitatif menggunakan kuesioner dan melakukan
inventarisasi terhadap tanaman hasil kemitraan. Pengumpulan data kualitatif
dilakukan dengan wawancara mendalam (indepth interview) dan pengamatan
lapangan. Teknik analisis kelembagaan kemitraan dilakukan dengan pendekatan
Principal-agent Relationships, kelayakan kemitraan menggunakan analisis
finansial, sedangkan analisis pengaruh faktor-faktor peubah terhadap kinerja
kemitraan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM).
Penelitian menemukan kinerja kelembagaan kemitraan pengelolaan hutan
rakyat dipengaruhi oleh hubungan kedua pihak, kepatuhan terhadap kesepakatan
perjanjian, pengawasan dan sanksi pelanggaran kesepakatan, serta proporsi
sharing input-output. Penelitian menyimpulkan terdapat hubungan yang erat
antara kesejahteraan petani hutan rakyat dengan kelestarian hutan rakyat, dengan
model persamaan struktural adalah Y5=0.87Y4; R2=0.7569. Kesejahteraan petani
dipengaruhi oleh kinerja kemitraan pengelolaan hutan rakyat dan kesiapan petani
hutan rakyat, dengan model persamaan struktural adalah Y4=0.37X3 + 0.66Y3;
R2=0.5725. Kinerja kemitraan pengelolaan hutan rakyat dipengaruhi oleh
kesiapan petani hutan rakyat, intensitas hubungan sosial pengelolaan hutan rakyat,
dan potensi hutan rakyat, dengan model persamaan struktural adalah Y3=0.42Y1 +
0.55Y2 + 0.16X3; R2=0.5045. Kesiapan petani hutan rakyat dipengaruhi oleh
karakteristik petani, kejelasan peran petani dan potensi hutan rakyat, dengan
model persamaan struktural adalah Y2=0.11X1 + 0.87X2 + 0.23X3; R2=0.8219.
Intensitas hubungan sosial pengelolaan hutan rakyat dipengaruhi oleh
karakteristik petani, kejelasan peran petani, dan potensi hutan rakyat, dengan
model persamaan struktural adalah Y1=0.32X1 + 0.78X2 + 0.19X3; R2=0.7469. dst...
Collections
- DT - Forestry [329]