Show simple item record

dc.contributor.advisorNurilmala, Mala
dc.contributor.advisorTarman, Kustiariyah
dc.contributor.authorSujatmiko, Muhammad
dc.date.accessioned2023-04-12T03:33:50Z
dc.date.available2023-04-12T03:33:50Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/117095
dc.description.abstractHasil samping industri ekspor udang dalam bentuk cangkang belum dimanfaatkan secara optimal, meskipun dapat dimanfaatkan sebagai sumber senyawa kitin sebagai bahan pembuatan glukosamin. Glukosamin merupakan suatu senyawa yang termasuk ke dalam gula amino dan berperan seabagai prekursor biosintesis protein glikosilat dan lipid didalam tubuh. Ekstraksi glukosamin secara kimia, biologi, dan fermentasi, belum mendapatkan hasil yang optimal. Perlakuan hidrolisis bertekanan diperlukan untuk meningkatkan hasil dalam pembuatan glukosamin. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi bahan baku dan kitosan, menentukan karakteristik glukosamin menggunakan perlakuan ekstraksi asam dengan tekanan dan tanpa tekanan serta menentukan pengaruh konsentrasi HCl dan lama pemanasan terhadap karakteristik produk glukosamin. Karakteristik yang diamati meliputi komposisi kimia, rendemen, derajat deasetilasi, spektrum gugus fungsi, cemaran logam berat dan kenampakan. Hasil penelitian menunjukkan komposisi kimia dan logam berat bahan baku cangkang udang termasuk dalam standar yang ditetapkan. Hasil karakterisasi kitosan memiliki kadar air 4,62%, kadar abu 0,31%, kadar protein 3,03%, derajat deasetilasi yaitu 78,44%, viskositas 222 cP, dan kenampakan berbentuk serpihan, warna putih kecoklatan dan tidak berbau. Hasil karakteristik glukosamin memiliki kenampakan yaitu berbentuk serbuk, dan warna putih kecoklatan. Nilai rendemen glukosamin tertinggi terdapat pada perlakuan ekstraksi asam HCl 5% dengan tekanan 0,45 atm yaitu 78,22%. Hasil pengujian derajat deasetilasi perlakuan tekanan yaitu 76,51% lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan tanpa tekanan yaitu 67,6%. Hasil analisis glukosamin dari pengaruh konsentrasi HCl dan lama pemanasan terbaik diperoleh rendemen sebesar 66,86%, kelarutan 92,66%, derajat keasaman 4,4, derajat deasetilasi 72,6% dan kadar logam berat dibawah batas cemaran. Secara umum hasil penelitian glukosamin termasuk dalam kategori cukup baik dan aman untuk dikonsumsi, sehingga penggunaan tekanan pada ekstraksi glukosamin dapat menjadi solusi untuk meningkatkan potensi pemanfaatan glukosamin.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleEkstraksi dan Karakterisasi Glukosamin dari Cangkang Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) dengan Metode Hidrolisis Bertekananid
dc.title.alternativeExtraction and Characterization of Glucosamine from Vannamei Shrimp (Litopenaeus vannamei) Shell Using Pressure Hydrolysis Methodid
dc.typeThesisid
dc.subject.keyworddegree of deacetylationid
dc.subject.keywordglucosamineid
dc.subject.keywordpressureid
dc.subject.keywordvannamei shrimpid
dc.subject.keywordyieldid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record