Show simple item record

dc.contributor.advisorMarimin
dc.contributor.advisorSuprihatin
dc.contributor.advisorRahayuningsih, Mulyorini
dc.contributor.authorBaidawi, Taufik
dc.date.accessioned2023-04-03T05:37:45Z
dc.date.available2023-04-03T05:37:45Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116944
dc.description.abstractAgroindustri Kelapa Sawit memainkan peran yang signifikan tehadap perekonomian Indonesia serta melibatkan berbagai stakeholder yang menggantungkan hidup pada sektor tersebut. Faktanya, posisi agroindustri Kelapa Sawit Indonesia saat ini berada pada keadaan yang belum optimum, ditunjukkan dengan kinerjanya yang masih relatif rendah. Pendekatan manajemen rantai pasok adalah salah satu solusi untuk peningkatan kinerja agroindustri Kelapa Sawit melalui peningkatan koordinasi dan kolaborasi antar stakeholder rantai pasok. Terdapat beberapa tantangan pada agroindustri Kelapa Sawit di Indonesia, diantaranya penilaian kinerja rantai pasok yang harus lebih baik, prediksi kejadian bencana dalam rantai pasok kelapa sawit untuk alternatif solusi terhadap rantai pasok.serta upaya peningkatan keberlanjutan rantai pasok. Alternatif solusi mitigasi dan prediksi terhadap risiko pada rantai pasok memegang peran penting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis situasi rantai pasok agroindustri kelapa sawit saat ini, merancang model prediksi kejadian bencana, merancang model penilaian dan mendapatkan nilai keberlanjutan rantai pasok, serta mendapatkan prototipe Sistem prediksi dan mitigasi bencana dalam rantai pasok kelapa sawit untuk keberkelanjutan agroindustri kelapa sawit. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Jambi, sebagai salah satu sentra perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Situasi dan kondisi objektif rantai pasok agroindustri kelapa sawit dianalisis melalui pendekatan Soft System Methodology (SSM), sehingga berbagai permasalahan dapat diidentifikasi dan ditentukan solusi konseptualnya. Pendekatan Markov Chain Analysis digunakan untuk melakukan analisis prediksi kejadian bencana di Wilayah Jambi terkait rantai pasok kelapa sawit. Penilaian keberlanjutan rantai pasok dimodelkan melalui Fuzzy Inference System (FIS) dan Weight Product (WP). Penelitian ini diawali dengan analisis situasional utuk mengetahui kondisi objektif rantai pasok agroindustri kelapa sawit. Analisis situasional juga telah berhasil mengidentifikasi konfigurasi rantai pasok agroindustri kelapa sawit yang melibatkan stakeholder primer petani swadaya kelapa sawit, pabrik kelapa sawit dan Koperasi yang akan dilibatkan langsung dalam kegiatan rantai pasok kelapa sawit dan peningkatan keberlanjutan rantai pasok. Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan tidak terstruktur dan penggambaran rich picture, agroindustri kelapa sawit menghadapi kendala mulai dari kebun sampai ke pabrik kelapa sawit. Secara komprehensif, telah ditemukan bahwa stakeholder rantai pasok di tingkat petani menghadapi risiko yang lebih besar. Model solusi konseptual yang ditawarkan untuk transformasi sistem adalah melakukan penilaian kinerja dan memitigasi risiko hingga mengintegrasikan prediksi terhadap kemungkinan yang tidak diperkirakan, serta peningkatan keberlanjutan dan koordinasi antar stakeholder rantai pasok agroindustri kelapa sawit. Penelitian ini telah berhasil menganalisis prediksi bencana dalam rantai pasok kelapa sawit. Analisis menggunakan pendekatan Markov Chain Analysis dengan mempertimbangkan historis kejadian bencana setiap jenis bencana yang sering terjadi. Hasil analisis menunjukkan bahwa kejadian bencana yang sering terjadi di Provinsi Jambi adalah Banjir, Tanah Longsor, Kekeringan, dan Kebakaran hutan dan lahan. Perancangan model penilaian keberlanjutan rantai pasok diawali dengan penetapan indikator dan dimensi keberlanjutan. Terdapat dimensi ekonomi, sosial, lingkungan dan sumber daya dengan masing-masing lima indikator untuk dimensi ekonomi, lima indikotor untuk dimensi social, enam indikator untuk dimensi lingkungan serta lima indikator untuk dimensi sumber daya sebagai penentu tingkat keberlanjutan rantai pasok. Penelitian ini telah berhasil merancang kerangka Fuzzy Inference System (FIS) untuk menentukan nilai dimensi keberlanjutan rantai pasok. Agregasi nilai keberlanjutan rantai pasok dimodelkan melalui Weight Product (WP). Kerangka FIS dan WP mampu mengakomodasi penilaian keberlanjutan rantai pasok agroindustri Kelapa Sawit. Model WP diimplementasikan untuk menilai keberlanjutan rantai pasok agroindustri Kelapa Sawit. Hasil analisis menjukkan nilai keberlanjutan dimensi untuk objek penelitian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah ekonomi adalah 75.48, nilai keberlanjutan dimensi sosial adalah 65.87, nilai keberlanjutan dimensi lingkungan adalah 71.67 dan nilai keberlanjutan dimensi sumber daya adalah 72.00. Sedangkan di Kabupaten Batanghari adalah ekonomi adalah 79.57, nilai keberlanjutan dimensi sosial adalah 73.33, nilai keberlanjutan dimensi lingkungan adalah 78.33 dan nilai keberlanjutan dimensi sumber daya adalah 86.00. Selanjutnya, dari hasil pembobotan kriteria alternatif agregasi nilai keberlanjutan rantai pasok agroindustri Kelapa Sawit di Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah 71.04 yang diklasifikasikasikan hampir berkelanjutan demikian juga di Kabupaten Batanghari sebesar 78.62 yang diklasifikasikan hampir berkelanjutan. Peningkatan keberlanjutan dapat dilakukan dengan memperhatikan hasil analisis indikator kunci pada setiap dimensi keberlanjutan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titleDesain Model Prediksi dan Mitigasi Bencana dalam Rantai Pasok Agroindustri Kelapa Sawit Berkelanjutan.id
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordFuzzy inference systemid
dc.subject.keywordpalm oilid
dc.subject.keywordprediction systemid
dc.subject.keywordsupply chainid
dc.subject.keywordsustainabilityid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record