dc.description.abstract | Kondisi hidrooseanografi di perairan estuari secara umum sangat dipengaruhi oleh proses dinamika pasang surut yang terjadi sehingga akan berdampak pada sebaran spasial maupun temporal fauna yang memanfaatkan perairan tersebut sebagai daerah asuhan, daerah mencari makan maupun daerah pemijahan. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis hidrodinamika dan karakteristik kondisi lingkungan perairan dan 2) menganalisis sebaran spasial dan temporal larva udang. Penelitian dilaksanakan di perairan Plawangan Timur Segara Anakan, Cilacap pada 6 stasiun pengamatan saat pasang purnama dan pasang perbani bulan Maret dan Mei 2020. Hidrodinamika perairan digambarkan dengan pemodelan 2D dan karakteristik lingkungan perairan yang terjadi dianalis untuk mengetahui kaitannya dengan pola sebaran larva udang di perairan bagian timur Segara Anakan.
Tipe pasang surut di Perairan Plawangan Timur Segara Anakan adalah pasang surut campuran condong harian ganda dengan rentang nilai pasang surut sebesar 0,65 m saat pasang perbani hingga 1,58 m pada saat pasang purnama. Kecepatan arus yang terbentuk oleh pasang surut sebesar 0,005 m/s hingga 0,4 m/s dengan kecepatan maksimum terjadi saat kondisi surut menuju pasang tertinggi dan saat pasang tertinggi menuju surut terendah.
Sebaran suhu permukaan perairan berkisar antara 27,9-31,2 °C dengan rerata suhu saat pasang perbani lebihi tinggi dibandingkan pasang purnama. Salinitas di perairan Plawangan Timur berkisar antara 29,2-31,5 ppt. Kekeruhan merupakan ciri umum perairan estuari. Nilai tingkat kekeruhan air menunjukkan variasi yang cukup beragam pada saat pasang purnama dengan kisaran 6,12-125,9 NTU dan 3,32-18,12 NTU (pasang perbani). Sebaran tingkat keasaman perairan berkisar antara 7,34-8,22; kandungan oksigen terlarut sebesar 4,12-6,85 mg/l; konsentrasi nitrat (NO3) bekisar antara 0,018-1,924 mg/l, amonium (NH4) antara 0,12-2,83 mg/l dan fosfat (PO4) berkisar 0,003-0,048 mg/l.
Kelimpahan larva udang di enam stasiun pengamatan menunjukkan saat pasang purnama lebih tinggi dibanding kelimpahan larva saat pasang perbani. Saat pasang purnama kelimpahan berada pada kisaran 413-9.857 ind/100 m3, sedangkan saat pasang perbani berkisar antara 496-7.537 ind/100 m3. Berdasarkan fase hidupnya, secara umum prosentase kelimpahan larva udang ditemukan tertinggi pada fase zoea yaitu berkisar antara 46,65-70,95% (rerata 60,97%), mysis antara 38,82-14,6% (rerata 25,65%) dan fase post larva berkisar antara 10,32-26,00% dengan rerata 13,72%. Secara umum pola sebaran spasial dan temporal larva udang baik fase zoea, mysis maupun post larva di perairan Plawangan Timur, Segara Anakan menunjukkan korelasi positif maupun negatif dengan dinamika hidrooseanografi terutama kecepatan arus dan salinitas perairan yang terjadi terutama ssat pasang purnama. | id |