Estimasi Dan Dampak Jaring Insang Yang Terbengkalai, Hilang Dan Dibuang Di Desa Waruduwur Kabupaten Cirebon
Date
2023-02-03Author
Gustiani, Hana Vania
Riyanto, Mochammad
Purbayanto, Ari
Metadata
Show full item recordAbstract
Alat tangkap yang terbengkalai, hilang dan dibuang (ghost gear) menjadi
penyebab ghost fishing. Penyumbang utama ghost fishing adalah alat tangkap
jaring insang. Jaring insang yang dioperasikan secara pasif/tidak diawasi
berpotensi menjadi ghost gear. Masyarakat Desa Waruduwur Kabupaten Cirebon
menggunakan jaring insang untuk menangkap rajungan (Portunus spp.) sebagai
target tangkapan utama. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perikanan
jaring insang, mengestimasi jumlah alat tangkap terbengkalai, hilang, dan dibuang
pada perikanan jaring insang serta menganalisis dampak yang ditimbulkan. Lokasi
penelitian yaitu Desa Waruduwur Kab. Cirebon. Penelitian ini menggunakan
metode survei, pengambilan data melalui teknik wawancara dan pengamatan
langsung di lapangan. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan uji
statistik non parametrik. Hasil penelitian menunjukkan nelayan Desa Waruduwur
menggunakan jaring insang dengan ukuran mata jaring sebesar 3,5 inci dan
panjang jaring 40 m. Operasi penangkapan ikan dilakukan dengan sistem one day
fishing. Nelayan Jaring Desa Waruduwur mengalami ghost gear sebanyak 88%,
yaitu sebesar 4.905 pieces jaring dengan kerugian Rp1.226.150.602,41 per tahun
dengan 18,16 pieces untuk setiap nelayannya. Dampak yang paling
mempengaruhi nelayan, yaitu dampak ekonomi meliputi perbaikan dan pergantian
alat tangkap yang hilang serta pendapatan yang menurun.