| dc.description.abstract | Lavender merupakan herba potensial pada industri kesehatan, kosmetik, makanan, hingga tanaman hias. Tingginya permintaan industri dapat didukung dengan penyediaan bibit lavender secara in vitro. Penelitian ini bertujuan mengetahui jenis dan konsentrasi sitokinin yang sesuai pada induksi dan multiplikasi tunas, pengaruh BAP terhadap pertumbuhan dan multiplikasi tunas, dan pengaruh konsentrasi NAA pada inisiasi akar. Penelitian dilakukan pada Juni hingga September 2022 dalam tiga percobaan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak satu faktor. Percobaan 1 induksi dan multiplikasi tunas dengan perlakuan tanpa ZPT, 1 ppm NAA, dan 1 ppm NAA+BAP atau Kinetin (0,3; 0,9 dan 1,5 ppm). Percobaan 2 laju multiplikasi dengan penambahan BAP pada beberapa konsentrasi (0,00; 0,90, dan 0,15 ppm). Percobaan 3 induksi perakaran pada tunas lavender dengan menambahkan beberapa konsentrasi NAA (0,00; 0,25 dan 0,50 ppm). Percobaan 1 menunjukkan kombinasi ½ MS +1 ppm NAA + 0,9 ppm BAP merupakan media terbaik pada induksi dan multiplikasi tunas. Dari percobaan 2 diketahui penambahan 0,9 ppm menginduksi multiplikasi tunas lavender terbaik yaitu 2,6 tunas pada 3 minggu pengkulturan. Percobaan 3 menunjukkan 0,5 ppm NAA merupakan konsentrasi terbaik dalam menginduksi akar dengan jumlah 2,3 akar pada 4 MSK. Penyediaan bibit lavender dapat dilakukan melalui induksi dan multiplikasi tunas dengan perlakuan 0.9 ppm BAP dilanjutkan dengan inisiasi akar pada perlakuan 0,5 ppm NAA secara in vitro. Kata Kunci: BAP, Kinetin , NAA, Organogenesis | id |
| dc.description.abstract | Lavender is a herbal plant species widely used for health, cosmetics, beverages and ornamental purposes. The increase in lavender demand can be supported by providing in vitro lavender production. We aimed to determine the best combination of plant growth regulators (PGR) for induction and multiplication of lavender shoot, effect of BAP on shoot growth and multiplication, and the effect of NAA concentration on root initiation. The study was conducted from June to September 2022 in three experiments with a one-factor randomized complete block design. The experiment 1, shoots induction and multiplication were treated without ZPT, 1 ppm NAA, and 1 ppm NAA+BAP or Kinetin (0.3; 0.9 and 1.5 ppm). Experiment 2, BAP validation experiments were performed to observe the shoot multiplication rate. Experiment 3, root induction was carried out with several concentrations of NAA. The first experiment showed MS+ 1 ppm NAA+ 0.9 ppm BAP was the best medium for shoot induction and multiplication. Second experiment was showed that BAP 0.9 ppm had the highest multiplication of shoots with 2,6 shoots at three weeks after culture (WAC). Besides that, MS+ 0.5 ppm NAA was the best for root induction with 2.3 roots in 4 WAC. The lavender seeds provision can be done through shoots induction and multiplication with 0.9 ppm BAP treatment followed by root initiation with 0.5 ppm NAA treatment in vitro. Keywords: BAP, Kinetin, NAA, Organogenesis | id |
