Variasi Aktivitas Antioksidan dan Kadar Flavonoid Rimpang Curcuma xanthorrhiza Roxb. dengan Tiga Lokasi Tanam Berbeda
Date
2023-01-30Author
Nandira, Muhammad Rizki Athari
Nurcholis, Waras
Metadata
Show full item recordAbstract
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) dapat menghasilkan metabolit
sekunder dan memiliki peran sebagai sumber antioksidan. Temulawak dapat
menghasilkan variasi akumulasi metabolit sekunder jika ditanam pada lokasi
dengan kondisi lingkungan yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan
memperoleh pola interaksi genotipe temulawak dengan lingkungan penanaman
multilokasi (Bogor, Cianjur, dan Sukabumi) serta memperoleh hasil evaluasi
stabilitas dari setiap genotipe. Kadar total flavonoid temulawak tertinggi diperoleh
dari penanaman di Sukabumi dengan nilai 21,3791 mg QE/g bobot kering. Genotipe
dengan kadar total flavonoid tertinggi adalah G6 dengan nilai 23,2428 mg QE/g
bobot kering. Aktivitas antioksidan tertinggi berdasarkan lokasi diperoleh dari
penanaman di Sukabumi dengan nilai 9,6371 μmol TE/g bobot kering dan
berdasarkan genotipe yakni G3 dengan nilai 9,1943 μmol TE/g bobot kering.
Keragaman ulangan berpengaruh nyata pada parameter kadar total flavonoid dan
tidak ditemukan interaksi genotipe dan lingkungan pada kedua parameter. Genotipe
yang stabil pada ketiga lokasi (Bogor, Cianjur, Sukabumi) adalah G5 untuk kadar
total flavonoid dan G3 dan G4 untuk aktivitas antioksidan. Genotipe G5 memiliki
potensi stabil pada lokasi penanaman di Bogor dengan parameter aktivitas
antioksidan.
Collections
- UT - Biochemistry [1138]