dc.contributor.advisor | Mardiana, Rina | |
dc.contributor.advisor | Dharmawan, Arya Hadi | |
dc.contributor.author | Muqsith, Iqbal Abdul | |
dc.date.accessioned | 2023-01-25T23:56:20Z | |
dc.date.available | 2023-01-25T23:56:20Z | |
dc.date.issued | 2023 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116316 | |
dc.description.abstract | Penelitian ini menganalisis keberlanjutan ekowisata di kawasan Taman Nasional
Gunung Gede Panggrango (TNGGP), berdasarkan aspek sosial, ekonomi, danlingkungan hidup. Pengembangan ekowisata memiliki potensi besar dalammengentaskan kemiskinan di Indonesia. Lokasi penelitian dilakukan di wilayahekowisata Situ Gunung, Desa Gede Panggrango Kecamatan Kadudampit
Kabupaten Sukabumi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahkualitatif deskriftif dan metode analytical hierarchy process (AHP) yaitu metode
kualitatif bersifat numerik dari Thomas L Saati. Metode AHP membandingkankriteria dengan kriteria yang kemudian akan meghasilkan prioritas utama. Hasil
Penelitian menunjukan peran masing-masing aktor memiliki kepentingan danpandangan masing-masing terhadap SDGs. Berdasarkan AHP Masyarakat desa
lebih berorientasi kepada ekonomi dalam memandang SDGs. Kurangnya
kolaborasi antara pengelola, masyarakat lokal, dan swasta menjadi permasalahanekowisata Situ Gunung. Hasil prioritas aktor dengan menggunakan AHPmenunjukan, kriteria ekonomi menjadi prioritas utama dengan skor 0.492, kriteria
sosial 0.384, tata kelola 0,331 dan kriteria lingkungan 0.169. Sedangkan skor
untuk kriteria alternatif memiliki hasil yakni; kerja sama stakeholders 0.483,
mengurangi kemiskinan 0.439, infrastruktur 0.365, tata kelola yang baik 0,1842,
pengembangan UMKM 0.165 dan kesadaran lingkungan 0.103. Hasil tersebut
sejalan dengan kondisi di lapangan yang membuktikan bahwa, pencapaian di
bidang lingkungan masih sangat lemah dan tidak menjadi prioritas para aktor
pelaku ekowisata Situ Gunung. | id |
dc.description.abstract | This study emphasizes sustainability in the ecotourism context. Several aspects areneeded to develop ecotourism such as social, economic, and environmental.
Ecotourism is believed to be a useful tool in eradicating poverty if not all but inmost parts of the world including Indonesia. The objective of this study is toenhance Ecotourism in Taman Nasional Gunung-Gede Pangrango (TNGGP). Theresearcher use descriptive qualitative method and analytical hierarchy process (AHP)
as a numeric qualitative method from Thomas L Saati. The study found that eachactor or stakeholders have different interest and views toward SDGs. The villagecommunity tends to orient on an economic aspect; The less collaborative actionamong managers, the village community, and private parties became the major
problem of ecotourism in Situ gunung. Using AHP shows that Economy criteria asthe main priority with a score of (0.492), social criteria are (0.384), Governance(0,331) environment criteria (0.169), While the scores for the alternative criteriahave the following results; cooperation stakeholders collaborative (0.483), povertyalleviation (0.439), Infrastructure (0.365), Good Governance (0,184), develop Small
Medium Enterprises (SMEs) (0.165), and environment protection institution (0.103).
These results are in line with conditions in the field which prove that achievementsin the environmental field are still very weak and are not a priority for Situ Gunungecotourism actors. | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | Analisis Sustainable Development Goals Pada Kawasan Ekowisata (Studi Kasus: Situ Gunung Kabupaten Sukabumi) | id |
dc.type | Thesis | id |
dc.subject.keyword | Sustainability | id |
dc.subject.keyword | Ecotourism | id |
dc.subject.keyword | SDGs | id |
dc.subject.keyword | Actor Analysis | id |
dc.subject.keyword | Stakeholders Analysis | id |