Show simple item record

dc.contributor.advisorCahyadi, Eko Ruddy
dc.contributor.advisorSlamet, Alim Setiawan
dc.contributor.authorArofahtiani, Risda
dc.date.accessioned2023-01-25T15:10:24Z
dc.date.available2023-01-25T15:10:24Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116314
dc.description.abstractUsaha kuliner merupakan usaha yang sangat penting untuk dijaga keberlangsungannya karena menyangkut ketahanan pangan yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Pada masa pandemi, banyak pebisnis kuliner yang terpaksa menutup usahanya untuk sementara waktu atau bahkan mengalami kebangkrutan. Covid-19 telah menyoroti pentingnya memiliki Business Continuity Plan untuk membantu UMKM pulih (recover) lebih cepat dan menjadi lebih tahan (resilien) terhadap guncangan. Kota Pekalongan merupakan salah satu Kota di Jawa Tengah yang memiliki jumlah pelaku UMKM mencapai puluhan ribu. Penyediaan akomodasi dan makan minum (Kategori I) merupakan aktivitas ekonomi terbesar kedua yang dilakukan oleh masyarakat Kota Pekalongan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis indikator yang paling berperan dalam membentuk tingkat recovery dan resiliensi, menganalisis posisi tingkat recovery dan resiliensi UMKM, serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat recovery dan resiliensi UMKM kuliner Kota Pekalongan pascapandemi Covid-19. Metode yang digunakan dalam menganalisis indikator yang paling berperan menggunakan PCA, selanjutnya untuk melihat posisi UMKM kuliner Kota Pekalongan digunakan analisis crosstab. Kemudian, hasil dari komponen utama digunakan sebagai dasar untuk analisis regresi sehingga didapat faktor-faktor yang berpengaruh terhadap recovery dan resiliensi UMKM. Untuk menganalisis tingkat recovery digunakan metode regresi linier berganda, sementara untuk tingkat resiliensi digunakan analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indikator yang paling berperan dalam membentuk tingkat recovery dan resiliensi UMKM kuliner Kota Pekalongan terbagi ke dalam delapan komponen utama, yaitu planning, preparedness, and financial support (PC1), Technology utilization (PC2), Ability to change (PC3), Management support and communication (PC4), Business environment (PC5), Business orientation (PC6), Business responsiveness (PC7), Creativity and innovation (PC8). Posisi UMKM kuliner Kota Pekalongan secara umum belum pulih dan belum resilien. Uji regresi linier berganda menyatakan bahwa komponen yang berpengaruh terhadap pemulihan pendapatan yaitu technology utilization, business environment, business orientation, dan creativity and innovation. Komponen yang berpengaruh terhadap pemulihan SDM yaitu management support and communication dan creativity and innovation. Pada analisis regresi logistik menyatakan bahwa komponen yang berpengaruh terhadap resiliensi pendapatan yaitu planning, preparedness, and finansial support serta ability to change. Adapun pada variabel resiliensi SDM, komponen yang berpengaruh yaitu management support and communication.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleTingkat Recovery dan Resiliensi UMKM Kuliner Kota Pekalongan Pascapandemi Covid-19id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordCovid-19 Pascapandemicid
dc.subject.keywordCrosstab Analysisid
dc.subject.keywordPrincipal Component Analysisid
dc.subject.keywordRecoveryid
dc.subject.keywordResilienceid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record