Show simple item record

dc.contributor.advisorBriawan, Dodik
dc.contributor.advisorEkayanti, Ikeu
dc.contributor.advisorRiyadina, Woro
dc.contributor.authorShabrina, Erfin
dc.date.accessioned2023-01-25T13:58:29Z
dc.date.available2023-01-25T13:58:29Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/116309
dc.description.abstractObesitas merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang banyak dikaitkan dengan risiko penyakit tidak menular. Prevalensi obesitas di Indonesia menunjukkan trend yang meningkat dari 10,5% pada tahun 2007, meningkat menjadi 14,8% pada tahun 2013, dan menjadi 21,8% pada tahun 2018 (Kemenkes RI 2018). Peningkatan kasus obesitas di Indonesia salah satunya disebakan oleh adanya pertumbuhan ekonomi yang salah satunya berdampak pada asupan gula, garam, dan lemak (Oddo et al. 2019). Berdasarkan Pedoman Gizi Seimbang, asupan gula tidak lebih dari 50 g/orang/hari, natrium tidak lebih dari 2000 mg atau setara dengan 5 g/orang/hari, dan lemak tidak lebih dari 67 g/orang/hari. Berdasarkan Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI) 2014, menunjukkan bahwa sebesar 29,7% penduduk Indonesia mempunyai asupan gula, garam, dan lemak melebihi rekomendasi. Meskipun penelitian tentang gula, natrium, dan lemak telah dilakukan sebelumnya, penelitian terkait asupan gula, natrium, dan lemak secara longitudinal pada populasi yang berisiko (obesitas) belum dilakukan. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis perubahan pola asupan gula, natrium, lemak pada subjek dewasa dengan obesitas di Kota Bogor. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini yaitu 1) Mengidentifikasi karakteristik subjek terkait faktor individu, faktor sosioekonomi, faktor perilaku, dan komorbiditas pada orang dewasa dengan obesitas, 2) Menganalisis perubahan asupan gula, natrium, lemak pada orang dewasa dengan obesitas, 3) Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi perubahan asupan gula, natrium, lemak pada subjek dewasa dengan obesitas. Penelitian ini merupakan studi longitudinal dengan menggunakan data sekunder dari “Studi Kohor Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular” oleh Kementerian Kesehatan Indonesia. Subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi sebesar 138 penyandang obesitas baru dengan rentang usia 27-63 tahun. Data konsumsi pangan dikumpulkan melalui food recall 1x24 jam yang dilakukan satu tahun sekali dan dalam penelitian ini data konsumsi pangan dilambil sebanyak dua kali yaitu awal menyandang obesitas (awal/2014) dan dua tahun setelah menyandang obesitas (akhir/2016). Data karakteristik subjek yaitu fakor individu (usia, jenis kelamin, derajat obesitas, dan obesitas sentral), faktor sosioekonomi (pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan), faktor perilaku (kebiasaan merokok, gangguan mental emosional, dan aktivitas fisik), serta komorbiditas (diabetes melitus, hipertensi, gangguan profil lipid) diambil pada saat awal subjek menyandang obesitas (awal/2014). Asupan gula, natrium, dan lemak dinilai dengan menjumlahkan total gula, natrium, dan lemak yang dikonsumsi subjek baik dari bahan makanan, makanan/minuman kemasan, hingga gula, garam, atau minyak yang ditambahkan pada saat proses pengolahan makanan. Data dianalisis dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov test untuk uji normalitas data. Wilcoxon testuntuk menguji perbedaan antara asupan gula, natrium, dan lemak serta variabel lain yaitu Indeks Massa Tubuh (IMT), berat badan, lingkar perut, dan asupan zat gizi (energi, protein, karbohidrat) pada awal penelitian dan akhir penelitian. Spearman test untuk menguji hubungan antara asupan gula, natrium, dan lemak dengan antropometri (berat badan, dan lingkar perut) dan status gizi (IMT). Mc Nemar test untuk uji beda proporsi asupan gula, natrium, dan lemak pada awal dan akhir penelitian. Analisis faktor-faktor yang memengaruhi perubahan asupan gula, natrium, dan lemak menggunakan regresi linier Generalized Estimating Equation (GEE). Alat analisis pada penelitian ini yaitu Microsoft Excel 2019, SPSS ver. 23 for Windows, dan Nutrisurvey. Mayoritas penyadang obesitas yaitu perempuan (77,5%) dengan rentang usia 35-44 tahun (39%), mempunyai pendidikan sedang (tamat SMP – tamat SMA)(60,9%), bekerja sebagai Pekerja Rumah Tangga (PRT) (49,3%) dengan pendapatan tergolong kurang (84,1%) (<Rp3.557.146). Sebagian besar subjek mempunyai aktivitas fisik cukup (97,1%), kesehatan mental yang baik (81,9%) dan memiliki kebiasaan tidak merokok (76,8%). Namun, lebih dari separuh penyandang obesitas mempunyai kadar LDL yang tergolong tinggi (81,2%). Sebagian besar orang dewasa dengan obesitas mempunyai derajat obesitas tingkat satu dan kondisi obesitas sentral dan menunjukkan adanya peningkatan berat badan, IMT, dan lingkar perut selama dua tahun secara berturut sebesar 0,9 kg, 0,37 kg/m2 , 2,4 cm (p<0,05). Subjek penelitian yang mempunyai asupan gula berlebih sebesar 22,5%, 32,6% kelebihan asupan natrium, dan 42,8% mempunyai asupan lemak yang berlebih pada akhir penelitian. Asupan gula, natrium, dan lemak pada subjek dewasa dengan obesitas juga terjadi perubahan yang meningkat secara signifikan khususnya pada gula, dan lemak. Besar perubahan asupan gula, natrium, dan lemak pada subjek dewasa dengan obesitas sebesar 10,5 g (p<0,05), 7,2 mg (p>0,05), dan 10,7 g (p<0,05) selama dua tahun. Beberapa faktor yang memengaruhi perubahan asupan gula pada subjek dengan obesitas selama dua tahun yaitu aktivitas fisik cukup (16,44±5,22) dan derajat obesitas tingkat dua (-16,89±5,03). Perubahan asupan natrium pada orang dewasa dengan obesitas dipengaruhi oleh jenis pekerjaan yaitu pekerja rumah tangga (PRT) (510,6±187,6), pegawai (833,9±328,1) dan aktivitas fisik yang cukup(1.134,7±196,9). Sedangkan, faktor yang memengaruhi perubahan asupan lemak pada orang dewasa dengan obesitas dipengaruhi oleh jenis pekerjaan yaitu Pekerja Rumah Tangga (PRT) (11,40±4,24) dan pegawai (20,40±5,69), dan derajat obesitas tingkat dua (-19,92±4,49). Konsumsi pangan sumber gula, natrium, dan lemak perlu dikurangi baik frekuensi maupun jumlahnya. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu membandingkan kandungan gula, natrium, dan lemak pada pangan dan memilih pangan khsusunya pangan olahan yang mempunyai kandungan GGL yang rendah dan mengurangi penggunaan gula, garam, dan lemak/minyak pada saat mengolah makanan di rumah tangga. Penguatan program Posbindu PTM dan pendidikan gizi kepada masyarakat sehingga mempunyai kesadaran yang tinggi untuk mulai memperbaiki konsumsi pangan. Penelitian selanjutnya disarankan untuk pengembangan edukasi gizi dengan menggunakan pendekatan teori perubahan perilaku seperti Health Belief Model ataupun model ekologi pada pegawai ataupun Pekerja Rumah Tangga.id
dc.description.sponsorshipLembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP)id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePerubahan Asupan Gula, Natrium, dan Lemak pada Subjek Dewasa dengan Obesitas di Kota Bogor Tahun 2014-2016id
dc.title.alternativeChanges in Sugar, Sodium, and Fat Intake Among Obese Adults in Bogor City 2014-2016id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordadultsid
dc.subject.keyworddietary changesid
dc.subject.keywordobesityid
dc.subject.keywordsugar-sodium-fat intakeid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record