Determinan Keputusan Berinvestasi pada P2P Lending di Wilayah
Abstract
Kemajuan di bidang teknologi yang terus meningkat juga mempengaruhi
perubahan perilaku masyarakat dimana masyarakat menjadi menginginkan sesuatu
yang mudah dan cepat. Kemajuan teknologi ini juga terjadi di pasar keuangan
seperti adanya financial technologi (fintech) salah satunya adalah platform peer-topeer lending. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi karakteristik para
lender atau pemberi pinjaman di wilayah JABODETABEK dan mengetahui faktor
apa saja yang mempengaruhi pemberi pinjaman untuk memutuskan berinvestasi di
P2P lending. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi logistik biner
dan analisis deskriptif dengan menggunakan data primer yang diambil dari 132
responden melalui kuesioner online yang tersebar di wilayah JABODETABEK.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik dari responden yang berbeda
secara signifikan adalah responden yang berdomisili Jakarta dan Tangerang
cenderung untuk memilih berinvestasi di P2P lending, lalu responden yang sudah
menikah, berumur lebih tua, responden yang mengenyam waktu pendidikan lebih
lama serta responden dengan pendapatan >Rp20.000.000 dan mempunyai
pengalaman berinvestasi sebelumnya juga cenderung mempunyai willingness to
lend di P2P lending. Sedangkan, responden yang mempunyai pendapatan
<Rp5.000.000 cenderung tidak menginvestasikan modalnya di platform P2P
lending. Selanjutnya, hasil dari penelitian ini menemukan bahwa biaya transaksi,
layanan, keamanan, suku bunga dan risiko dapat mempengaruhi willingness to lend
pemberi pinjaman atau lender. Hasil logit menunjukkan bahwa biaya transaksi,
layanan, kemanan serta suku bunga dapat mempengaruhi secara positif sebaliknya
faktor risiko berpengaruh secara negatif. Platform P2P lending dapat mengurangi
faktor risiko seperti dengan adanya asuransi serta peningkatan dari segi layanan dan
keamanan. Advances in technology that continue to increase also affect changes in
people's behavior where people want something easy and fast. This technological
advancement also occurs in the financial market, such as the existence of financial
technology (fintech), one of them is a peer-to-peer lending platform. The purpose
of this study is to identify the characteristics of lenders in the JABODETABEK
area and to find out what factors influence lenders to decide to invest in P2P
lending. The analytical method used is binary logistic regression analysis and
descriptive analysis using primary data taken from 132 respondents through online
questionnaires scattered in the JABODETABEK area. The results of this study
indicate that the characteristics of the respondents who are significantly different
are respondents who live in Jakarta and Tangerang tend to choose to invest in P2P
lending, then respondents who are married, older, respondents who have a longer
education time and respondents with income > Rp 20.000.000 and have previous
investment experience also tend to have a willingness to lend in P2P lending.
Meanwhile, respondents who have income <Rp 5.000.000 tend not to invest their
capital in P2P lending platforms. Furthermore, the results of this study found that
transaction costs, services, security, interest rates and risk can affect the willingness
to lend of lenders or lenders. Logit results show that transaction fees, services,
security and interest rates can have a positive effect, while risk factors have a
negative effect. P2P lending platforms can reduce risk factors such as insurance and
improve service and security.