Show simple item record

dc.contributor.authorWihono, Achmad
dc.date.accessioned2010-05-04T23:08:46Z
dc.date.available2010-05-04T23:08:46Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/11580
dc.description.abstractSayuran merupakan komoditas yang sangat berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan dan peningkatan gizi, karena sayuran merupakan salah satu sumber mineral, vitamin, serat, antioksidan dan energi yang dibutuhkan oleh manusia. Rendahnya hasil produksi sayuran dalam negeri menyebabkan tidak tercukupinya kebutuhan konsumsi sayuran dalam negeri. Hal ini juga menyebabkan distribusi sayuran tidak merata. Karena tidak semua wilayah di Indonesia dapat menghasilkan sayuran yang sering digunakan untuk konsumsi. Distribusi yang tidak merata ini menyebabkan harga sayuran berfluktuasi. Fluktuasi harga sayuran dapat disebabkan oleh besarnya jumlah penawaran dan besarnya jumlah permintaan. Semakin tinggi jumlah penawaran maka harga akan rendah, sebaliknya jika jumlah penawaran semakin sedikit maka harga akan semakin meningkat (cateris paribus). Fluktuasi harga sayuran yang terjadi menyebabkan Badan Ketahanan Pangan mengalami kesulitan dalam mengawasi perubahan harga tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan suatu analisis tingkat volatilitas harga komoditas sayuran agar fluktuasi harga dapat segera diatasi. Pengukuran volatilitas perlu dilakukan untuk memetakan ketidakpastian tersebut. Volatilitas yang ada pada harga sayuran di Pasar Induk Kramat Jati dapat memberikan gambaran sayuran mana yang mempunyai fluktuasi harga paling tinggi. Berdasarkan permasalahan tersebut penelitian ini bertujuan membandingkan volatilitas harga antar sayuran yang ada di Pasar Induk Kramat Jati. Selain itu akan dianalisis pula hubungan antara harga sayuran dengan jumlah pasokan sayuran. Data yang digunakan dalam proses analisis ini adalah data time series harga sayuran dari minggu terakhir Desember 2005 hingga minggu pertama maret 2009. Untuk menjawab tujuan penelitian digunakan model ARCH-GARCH dan pengujian kointegrasi dengan two step Engle-Granger antara jumlah pasokan dengan harga buah, yang semuanya dilakukan dengan bantuan program komputer Eviews 6, Microsoft Excel 2007 dan Minitab 14. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari sepuluh sayuran yang diuji, daun bawang merupakan sayuran dengan volatilitas paling tinggi, sedangkan sayuran dengan volatilitas paling rendah adalah tomat. Dari hasil pengujian regresi dan kointegrasi dengan menggunakan two step Engel-Granger antara jumlah pasokan dengan harga sayuran dapat disimpulkan bahwa jumlah pasokan memiliki hubungan jangka panjang dan berpengaruh negatif dengan harga sayuran. Kata kunci: volatilitas, fluktuasi harga,id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleAnalisis Volatilitas Harga Sayuran di Pasar Induk Kramat Jatiid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record