Show simple item record

dc.contributor.advisorSiregar, Vincentius Paulus
dc.contributor.advisorGaol, Jonson Lumban
dc.contributor.authorRiantiyastika, Ovie Dwi
dc.date.accessioned2022-12-26T13:36:21Z
dc.date.available2022-12-26T13:36:21Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115677
dc.description.abstractPesisir merupakan wilayah yang kompleks akibat interaksi darat dan laut sehingga mudah mengalami perubahan secara fisik seperti perubahan garis pantai. Perubahan garis pantai penting diketahui untuk kajian pengelolaan kawasan pesisir, pemodelan pesisir, studi akresi-abrasi, serta analisis wilayah bahaya. Penelitian bertujuan memetakan dan menghitung laju perubahan garis pantai di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menggunakan citra Sentinel-2A pada tahun 2017, 2018 dan 2021. Metode digital shoreline analysis system (DSAS) digunakan untuk menghitung perubahan garis pantai secara statistik maupun geospasial. Lokasi penelitian terbagi menjadi 15 sub-zona dimana abrasi tertinggi terjadi pada Desa Parangtritis bagian timur (Sub-zona E3) dengan laju perubahan garis pantai mencapai -10,03 m/tahun. Abrasi dipengaruhi landainya kondisi pantai, gelombang dengan tinggi mencapai 2,39 m dan arus dengan kecepatan mencapai 0,24 m/s yang menggerus garis pantai serta tidak adanya penghalang di kawasan pantai. Akresi tertinggi terjadi di Desa Parangtritis bagian barat (Sub-zona E1) dengan laju perubahan garis pantai mencapai 9,20 m/tahun. Akresi dipengaruhi material sedimen dari darat yang mengendap dan menambah area garis pantai serta bergeraknya pasir oleh angin di sekitar gumuk pasir.id
dc.description.abstractCoastal is a complex area due to land and sea interactions so that it is easy to experience physical changes such as changes in coastlines. Coastline changes are important to know for coastal area management studies, coastal modeling, accretion-abrasion studies, and hazard area analysis. The study aimed to map and calculate the rate of change in coastlines in Bantul Regency, Yogyakarta Special Region using Sentinel-2A imagery on 2017, 2018 and 2021. The digital shoreline analysis system (DSAS) method used to calculate shoreline changes statistically and geospatially. The research location divided into 15 sub-zones where the highest abrasion occured in east Parangtritis Village (E3 sub-zone) with a coastline change rate of -10,03 m/year. Abrasion influenced by gentle coastal conditions, waves with a height of 2.39 m and currents with a speed of 0.24 m/s which erodes the coastline and there is no barrier in the coastal area. The highest accretion occurred in west Parangtritis Village (E1 sub-zone) with a coastline change 9,20 m/year. Accretion influenced by sedimentary material from land that settled and added to the coastline area and the movement of sand by the wind around the sand dune.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePemetaan Perubahan Garis Pantai di Pesisir Kabupaten Bantul Menggunakan Citra Sentinel-2Aid
dc.title.alternativeMapping of Coastline Changes in the Coastal of Bantul Regency Using Sentinel-2A Satellite Imageryid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordabrasiid
dc.subject.keywordakresiid
dc.subject.keywordDSASid
dc.subject.keywordKabupaten Bantulid
dc.subject.keywordabrasionid
dc.subject.keywordaccretionid
dc.subject.keywordBantul Regencyid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record