Reproduksi Ikan Endemik Angculung Nomorhamphus liemi Vogt,1978 di Sungai Pattunuang, Maros, Sulawesi Selatan
Date
2022Author
Untarjono, Fadhila Putri Rahmadani
Simanjuntak, Charles Parningotan Haratua
Rahardjo, Muhammad Fadjar
Metadata
Show full item recordAbstract
Nomorhamphus liemi atau dengan nama lokal ikan angculung merupakan ikan
endemik di Sungai Sulawesi yang memiliki nilai ekonomis sebagai ikan hias.
Aktivitas penangkapan ikan angculung yang tinggi mendorong semakin langkanya
ikan ini di habitatnya. Di sisi lain, informasi biologi dan ekologi ikan ini belum ada.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap karakteristik reproduksi ikan angculung
meliputi waktu pemijahan, ukuran ikan kali pertama matang gonad, dan strategi
reproduksi di Sungai Pattunuang Sulawesi Selatan. Sampel ikan ditangkap
menggunakan pukat tarik setiap bulan dari Juni 2018-Januari 2019. Analisis sampel
dilakukan dari kurun waktu September 2020-Juni 2021 di Laboratorium
Makrobiologi I Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa nisbah kelamin ikan angculung 1:0,1, ukuran kali pertama
matang gonad ikan jantan sebesar 42,50 mm dan ikan betina sebesar 45,00 mm.
Ikan angculung memijah pada musim pancaroba dengan fekunditas larva berkisar
antara 3-26 individu. Kondisi perairan mendukung reproduksi angculung yakni
suhu air berkisar 25,5-28,3oC, oksigen terlarut 5,80-8,60 mg/l, pH 6-7,6, dan TDS
122-255 ppm. Berdasarkan periode inkubasi angculung (30 hari), maka angculung
dikategorikan sebagai kelompok ikan yang melahirkan secara bertahap. Nomorhamphus liemi or with the local name angculung is an endemic fish in the
Sulawesi River which has economic value as an ornamental fish. High anculung
fishing activity encourages the scarcity of this fish in their habitat. On the other
hand, information on the biology and ecology of this fish is not yet exist. This study
aims to reveal the reproductive characteristics of angculung including spawning
time, size of fish when the gonads first mature, and reproductive strategies in the
Pattunuang River, South Sulawesi. Fish samples were caught using a trawl every
month from June 2018-January 2019. Sample analysis was carried out from
September 2020-June 2021 at the Macrobiology Laboratory I Department of
Aquatic Resources Management. The results showed that the sex ratio of angculung
was 1:0.1, the size of the male’s first gonad maturity was 42.50 mm and the female
was 45.00 mm. Angculung spawn in the transition season with larval fecundity
ranging from 3-26 larvae. Water quality that support angculung reproduction is
ranging from 25.5-28.3oC, dissolved oxygen 5.80-8.60 mg/l, pH 6-7.6, TDS 122-
255 ppm. Based on the angculung one incubation period (30 days), then the
angculung is categorized as a group of fish that giving birth partially.