Show simple item record

dc.contributor.advisorWiryawan, Budy
dc.contributor.advisorSimbolon, Domu
dc.contributor.authorPratiwi, Siti Utami
dc.date.accessioned2022-11-24T23:48:32Z
dc.date.available2022-11-24T23:48:32Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115348
dc.description.abstractPenelitian ini berfokus pada perikanan handline tuna di Pulau Morotai, Maluku Utara. Perikanan tuna madidihang memiliki potensi nilai ekonomi yang besar. Tingginya tingkat eksploitasi oleh perikanan skala kecil di perairan pesisir dikhawatirkan akan mengganggu kelestarian sumberdaya tuna, oleh karena itu diperlukan pendekatan pengelolaan yang lebih baik yang dikenal dengan istilah harvest strategy (strategi pemanfaatan), berdasarkan penggunaan data yang tepat dan model operasi yang kuat. Pemerintah Indonesia menginisiasi pengembangan strategi pemanfaatan untuk mengelola sumber daya tuna di perairan kepulauan Indonesia (WPP 713, 714, dan 715) sebagai tindakan prioritas Rencana Pengelolaan Tuna Nasional (NTMP). Sebagian wilayah perairan Morotai termasuk kedalam WPPNRI 715. Strategi pemanfaatan merupakan kerangka kerja yang mencakup atau menjelaskan tindakan pengelolaan yang telah ditentukan untuk suatu perikanan yang diperlukan untuk mencapai tujuan pengelolaan secara biologi, ekologi, ekonomi dan/atau sosial yang telah disepakati. Penyusunan strategi pemanfaatan membutuhkan data dan kelengkapan instrumen yang memadai. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi kecukupan dan ketersediaan data strategi pemanfaatan, dan menentukan status sumberdaya tuna madidihang dengan LB-SPR. Data sekunder diperoleh melalui penelusuran pustaka dan dokumen dari berbagai intansi. Data primer dikumpulkan melalui observasi dan survei langsung di lapangan. Selanjutnya, hasil data yang telah dikumpulkan kemudian diolah untuk mempermudah dalam proses analisis. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis kesenjangan (gap analysis), dan analisis spawning potential ratio. Kecukupan data HS di Morotai memiliki gap sebesar 1,56 dengan tingkat penyesuaian sebesar 63% atau tidak memenuhi standar kebutuhan data untuk perumusan strategi pemanfaatan. Tingkat pemanfaatan sumberdaya tuna madidihang dengan metode SPR diperoleh nilai sebesar 0,15-0,16 pada tahun 2018 hingga 2020. Hal ini menunjukan bawah nilai SPR yang dihasilkan mengarah mengarah pada penangkapan yang berlebih. Maka sudah seharusnya dilakukan tindakan penanggulangan agar tingkat pemanfaatan tuna madidihang di daerah Morotai tidak mengalami penurunan stok yang lebih parah lagi di masa mendatang.id
dc.description.abstractThis Study focused on tuna handline fisheries in Morotai Island, North Maluku. Yellowfin tuna fisheries have great potential economic value. However, the high level of exploitation by small-scale fisheries in coastal waters is feared to disrupt the sustainability of tuna resources, therefore a better management approach is needed, known as a harvest strategy, based on the use of appropriate data and a strong operating model. Indonesia’s government initiated to development of harvest strategies to manage tuna resources within Indonesia’s archipelagic waters (FMAs 713, 714, dan 715) as a priority action of the National Tuna Management Plan (NTMP). Some areas of Morotai waters are included in WPPNRI 715. The harvest strategy is a framework that includes or describes the management actions defined for a fishery that is necessary to achieve agreed biological, ecological, economic, and/or social management objectives. The preparation of a harvest strategy requires adequate data and completeness of instruments. This research tried to identify the adequacy and availability of harvest strategy data and determine yellowfin resource status with LB-SPR. The types of data used in this study are secondary and primary data. Secondary data was obtained through library searches and documents from various agencies. Primary data were collected through direct observation and surveys in the field. Furthermore, the results of the data that have been collected are then processed to facilitate the analysis process. The analytical methods used are gap analysis, and spawning potential ratio analysis. The results showed that the adequacy of the HS data had a gap of 1.56 with an adjustable rate of 63% or not up to standard data requirements for the formulation of harvest strategies. The level of utilization of yellowfin tuna resources using the SPR method was obtained by a value of 0.15-0.16 in 2018 to 2020. This shows that the resulting SPR value leads to overfishing. Therefore, countermeasures should be taken so that the utilization rate of yellowfin tuna in the Morotai area does not experience a more severe decline in stock in the future.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleKebutuhan Data untuk Merumuskan Strategi Pemanfaatan Tuna Madidihang yang Berbasis di Morotaiid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordoperating modelid
dc.subject.keywordharvest strategyid
dc.subject.keywordtuna madidihangid
dc.subject.keywordSPRid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record