Show simple item record

dc.contributor.advisorArkeman, Yandra
dc.contributor.advisorIsnafia, Irma
dc.contributor.authorFirmansyah, Firmansyah
dc.date.accessioned2022-11-16T06:40:11Z
dc.date.available2022-11-16T06:40:11Z
dc.date.issued2022-11-16
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115284
dc.description.abstractMeskipun pertumbuhan populasi sapi lokal meningkat rata-rata 2.53%/ tahun, belum mampu memenuhi kebutuhan daging sapi nasional. Berdasarkan data dari Direktorat Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian Republik Indonesia bahwa kebutuhan daging sapi pada periode 2022 mencapai 695.394 ton dan saat ini pemerintah hanya dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri sebanyak 4367.704 ton atau 73.16% dan sisanya sebanyak 26.84% atau sebanyak 184.145 ton dari impor daging dan/ atau setara dengan sapi bakalan sebanyak 526.128 ekor sapi. Sumber pasokan daging sapi berasal dari Sapi Lokal, Sapi Bakalan Impor dan Daging Sapi Impor, dan untuk menutup kekurangan permintaan daging sapi di dalam negeri dilakukan impor dari berbagai negara terutama Australia. Oleh karena itu usaha penggemukan sapi (feedlot) memiliki peran strategis dalam membantu mengurangi laju pengurasan sumber daya ternak sapi potong lokal dan menjaga keseimbangan supply-demand dalam mengatasi laju pertumbuhan demand/ konsumsi daging terhadap kemampuan pertumbuhan supply sapi lokal yang terbatas. Langkah pembatasan yang dilakukan pemerintah sejak diumumkannya kasus Covid-19 pada Maret 2020 berdampak menimbulkan gangguan logistik yang menyebabkan guncangan sisi pasokan pada rantai pasokan makanan melalui jaringan rantai pasokan dan logistik yang kompleks. Berdasarkan dinamika yang terjadi di masa pandemi covid-19, PT X yang telah merintis usaha feedlot sejak tahun 1995 dan sebagai salah satu perusahaan penyuplai sapi bakalan terbesar di Indonesia harus merumuskan strategi pengadaan sapi bakalan yang efektif dalam memaksimalkan upaya pemenuhan ketersediaan pasokan sapi dan meminimalkan penanganan risiko pasokan (inbound logistics). Penelitian ini bertujuan merumuskan strategi kebijakan impor sapi bakalan di masa pandemi Covid-19 sebagai kerangka kerja (blueprint) kesiapan PT X di masa yang akan datang maupun dalam penanganan ketahanan pangan khususnya untuk pemenuhan kebutuhan daging sapi dalam negeri yang saat ini hanya mampu dipenuhi sebanyak 70% dari total keseluruhan kebutuhan dan merancang model pasokan bakalan sapi yang dapat memberikan profit optimum bagi PT X. Metode yang digunakan di tahap awal dalam penelitian adalah House Of Risk (HOR) untuk mengidentifikasi variabel risiko (risk event dan risk agent) dan mitigasi risiko. Untuk mendapatkan rumusan strategi kebijakan dari beberapa alternatif solusi dilakukan analisis di tahap selanjutnya dengan menggunakan pendekatan Analytic Network Process (ANP) dan Benefit Opportunities Cost Risk (BOCR). Hasil analisis ANP-BOCR menunjukkan bahwa strategi kebijakan yang ditetapkan menjadi prioritas tertinggi adalah perbaikan dan peningkatan proses operasi dan produksi (PPOP) Alternatif strategi kebijakan yang prioritasnya terendah adalah melakukan kebijakan Go Public (KGP). Perbaikan dan peningkatan proses operasi dan produksi yang dilakukan di PT X meliputi yaitu: 1) penerapan complete feed; 2) efisiensi dan mekanisasi produksi; dan 3) penerapan Internet of Things (IoT) dan Digitalisasi. Hasil Rater Agreement (W) memperlihatkan bahwa seluruh responden (expert) memiliki kesepakatan yang tinggi terhadap prioritas strategi kebijakan yang ditetapkan dengan nilai koefisien Kendal’s W lebih dari 0.6. Model kuantitatif pasokan sapi bakalan berbasis manajemen risiko dibuat bertujuan untuk meminimalkan risiko di tingkat industri dengan mamaksimalkan pembelian dalam upaya pemenuhan permintaan produk serta meminimalkan biaya produksi, sehingga risiko-risiko pasokan dan mutu produk dapat ditangani dengan baik. Hasil penyelesaian model kuantitatif yang dilakukan menunjukan bahwa pembelian optimal hanya didapatkan jika pembelian sapi jenis steer dioptimalkan. Pembelian optimal untuk jenis sapi tersebut dapat menjamin tercukupinya ketersediaan pasokan sapi bakalan serta menjamin mutu yang dihasilkanid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleModel Pasokan Sapi Bakalan Berbasis Manajemen Risiko untuk Mencapai Profit Optimal (Studi Kasus PT Pasir Tengah)id
dc.title.alternativeFeeder Cattle Supply Model Based on Risk Management to Achieve Optimal Profit (A Case Study of PT. Pasir Tengah)id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordHouse Of Risk
dc.subject.keywordAnalytic Network Process
dc.subject.keywordFeedlot
dc.subject.keywordBOCR
dc.subject.keywordCovid-19


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record