The Effect of Probiotic Saccharomyces boulardii on Mice's Memory Spatial, Behavior, and Aerobic Gut Bacteria
Date
2022Author
Resopim, Benina Amalia
Juliandi, Berry
Astuti, Rika Indri
Metadata
Show full item recordAbstract
Saccharomyces boulardii can regulate intestinal microbiota homeostasis and secrete
polyamines which play roles in proliferation, differentiation, cell growth, memory
performance, and metabolism. This study aims to determine the effect of S.boulardii on
mice’s aerobic gut bacteria, spatial memory, and behavior. 12 mice were used and divided
into 4 groups, the control group and the treatment group S.boulardii 32.52 mg/kg BW (P1),
65mg/kg BW (P2), and 130 mg/kg BW (P3). The research methods used included material
preparation, treatment, analysis quantitative of aerobic gut bacteria, behavioral analysis,
spatial memory performance analysis, neurogenesis analysis in the hippocampus, and data
analysis using ImageJ and ANOVA. Mice treated with S.boulardii for 31 days showed an
increase in the abundance of aerobic and lactic acid bacteria and a decrease in E.coli in the
digestive tract. In addition, the administration of S.boulardii had an effect on the learning
and memory of mice. This was indicated by the increase in the number of NPC and granular
cells and the decrease in apoptotic cells in the hippocampus. However, the administration of
S.boulardii did not have an effect on reducing stress and anxiety. This can happen because
stress and anxiety are influenced by environmental and social factors. Saccharomyces boulardii memiliki kemampuan untuk mengatur homeostasis
mikrobiota usus, mensintesis dan mensekresi poliamina yang berperan dalam proliferasi
sel, diferensiasi sel, pertumbuhan sel, kinerja memori, dan metabolisme. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh S.boulardii terhadap bakteri aerobik usus, memori
spasial, dan perilaku mencit. Penelitian dilakukan pada 12 ekor mencit yang dibagi
menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan S.boulardii 32,52
mg/kg BB (P1), 65mg/kg BB (P2), dan 130 mg/kg BB (P3). Metode penelitian yang
digunakan meliputi persiapan bahan, perlakuan, pengujian kuantitatif bakteri aerobik
usus, analisis perilaku, analisis kinerja memori spasial, analisis neurogenesis di
hipokampus, dan analisis data menggunakan ImageJ dan ANOVA. Mencit yang diberi
perlakuan S.boulardii selama 31 hari menunjukkan peningkatan kelimpahan bakteri aerob
dan asam laktat serta penurunan bakteri E.coli di saluran pencernaan. Selain itu,
pemberian S.boulardii berpengaruh pada pembelajaran dan memori mencit. Hal ini
ditunjukkan dengan peningkatan jumlah NPC dan sel granular serta penurunan sel
apoptosis di hipokampus. Namun, pemberian S.boulardii tidak berpengaruh terhadap
penurunan stres dan kecemasan. Hal ini dapat terjadi karena stres dan kecemasan
dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan social.
Collections
- UT - Biology [2089]