Kajian Entomologi Vektor Dengue dan Keefektifan Ovitrap Sebagai Alat Pengendalian Populasi Aedes spp. di Kota Ternate
Date
2022Author
Tomia, Sumiati
Kesumawati, Upik
Soviana, Susi
Retnani, Elok Budi
Metadata
Show full item recordAbstract
Dengue masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat di seluruh
wilayah tropis dan sub-tropis. Sejak tahun 2012, dengue menduduki peringkat
sebagai penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk paling penting di dunia.
Kejadian dengue secara global dilaporkan meningkat sebesar 85.47% dalam kurun
waktu 1990 sampai dengan 2019 dengan kasus sebanyak 30.67 juta jiwa menjadi
56.88 juta jiwa. Secara global lima negara meliputi India, Myanmar, Sri Lanka,
Thailand dan Indonesia termasuk diantara 30 negara yang paling endemik di
dunia.
Kejadian dengue di Indonesia mengalami kecenderungan peningkatan sejak
tahun 2010 dan terus meningkat, hingga tahun 2020 mencapai 108 303 kasus
dengan angka kesakitan atau incidence rate (IR) sebesar 40 orang per 100 000
penduduk. Angka kematian pada tingkat nasional terlaporkan sebanyak 747 orang
dengan angka case fatality rate (CFR) sebesar 0.7%. Dengue juga dilaporkan
telah tersebar di 477 kabupaten/kota atau sebesar 92.8% dari seluruh
kabupaten/kota di Indonesia. Tingginya kejadian dan penyebaran dengue
membutuhkan strategi pengendalian vektor yang benar dan efektif, yang seharusnya didasari atas hasil kajian entomologi terhadap vektor. Kajian ini perlu
dilakukan untuk memberikan informasi dasar terkait identifikasi, kepadatan dan
perilaku vektor yang penting dalam penyusunan strategi pengendalian vektor.
Kegiatan ini juga dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk menilai kualitas dan
keefektifan pengendalian yang telah dilakukan.
Selain kajian entomologi terhadap vektor, studi ini juga mengkaji
epidemiologi kejadian dengue secara deskriptif berdasarkan orang, tempat dan
waktu selama kurun waktu 10 tahun (2008-2019). Kajian entomologi terhadap
vektor meliputi pradewasa, berupa pengukuran kepadatan telur, dan juga
karakteristik habitat larvanya. Sementara itu, kajian entomologi terhadap nyamuk
dewasa meliputi ragam jenis nyamuk, kepadatan populasi, serta perilaku
menghisap darah. Analisis terhadap pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat
dalam pengendalian, serta pengukuran keefektifan ovitrap sebagai alat
pengendalian populasi Aedes spp. pada daerah endemis di Kota Ternate, juga dilakukan.
Kajian epidemiologi kejadian dengue berdasarkan orang, tempat, dan waktu
dalam kurun waktu 10 tahun (2009-2018) menggambarkan kejadian serta evaluasi
program pengendalian vektor dengue. Variabel yang diamati dalam penelitian ini
adalah jenis kelamin, umur, jumlah kematian, dan kejadian per kecamatan. Hasil
studi menunjukkan bahwa penderita dengue lebih banyak diderita oleh laki-laki
(507 orang) dibandingkan dengan perempuan (411 orang). Berdasarkan kelompok
umur, mayoritas kasus terjadi pada kelompok umur 5-14 tahun. Jumlah kematian
sebanyak 31 orang dalam 10 tahun (2009-2018). Jumlah kasus tertinggi terdapat
pada Kecamatan Ternate Selatan dengan jumlah 379 kasus, dan terendah pada
Kecamatan Pulau Ternate sebanyak 15 kasus.
Hasil pengukuran kepadatan telur dan larva pada 4 kelurahan endemisdengue Kelurahan Sangaji, Kelurahan Maliaro, Kelurahan Bastiong Talangame
dan Kelurahan Bastiong Karance), menunjukkan nilai ovitrap index (OI) termasuk
ke dalam kriteria sedang (level 3) dengan nilai 27.50%-36.25%. Hasil perhitungan
larva ditemukan nilai house index (HI) tertinggi di Kelurahan Sangaji (81%) dan
terendah di Bastiong Talangame (70%). Nilai countainer index (CI) tertinggi di
Kelurahan Bastiong Karance (51.5% ) dan terendah di Kelurahan Maliaro
(37.5%). Nilai breteau index (BI) tertinggi di Kelurahan Maliaro (2.13%) dan
terendah di Kelurahan Bastiong Talangame (1.45%). Kepadatan larva yang
dinyatakan dengan nilai density figure (DF) menunjukkan nilai 8 pada semua
kelurahan, yang berarti semua kelurahan mempunyai kepadatan larva yang tinggi.
Adapun masing-masing kelurahan endemis tidak menunjukkan perbedaan yang
signifikan (p>0.05) antara jenis dan bahan kontainer penampung air.
Hasil studi ragam jenis dan kepadatan serta perilaku nyamuk dalam menghisap darah baik siang maupun malam hari menunjukkan bahwa, pada siang hari
terdapat 3 spesies Culex yaitu Cx quinquiefasciatus, Cx. tritaeniorhynchus, dan
Cx. vishnui; 2 spesies Aedes yaitu Ae. aegypti dan Ae. albopictus; dan satu spesies
Armigeres, yaitu Ar. subalbatus. Kelimpahan nyamuk tertinggi ditemukan di ruang tamu (42.6%), ruang dapur (33.3%) dan kamar tidur (24.1%). Sebaran nyamuk tertinggi pada siang hari terdapat di Kelurahan Maliaro (90.07%) dan Bastiong Talangame (89.30%). Hasil penangkapan nyamuk pada malam hari
ditemukan nyamuk Culex meliputi Cx. quinquefasciatus, Cx. tritaeniorhynchus,
dan Cx. vishnui. Ae. aegypti dan Ae. albopictus juga menunjukkan aktivitas nokturnal. Kelimpahan nyamuk tertinggi pada malam hari terdapat di Kelurahan Bastiong Karance (91.73%) dan Kelurahan Maliaro (91.23%).
Hasil analisis terhadap pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat dalam
pengendalian dengue di Kota Ternate menunjukkan ada hubungaan positif yang
signifikan antara pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat dalam pengendalian
vektor dengue (p<0.05). Analisis hubungan umur dan pendidikan tidak berkaitan
dengan pengetahuan responden dalam pencegahan dan pengendalian vektor
(p>0.05).
Hasil uji keefektifan ovitrap sebagai alat pengendalian populasi Aedes spp.
menunjukkan angka ovitrap indeks rata-rata pada pengamatan telur sebesar
44.6% dalam level 4 dengan kategori tinggi. Terdapat penurunan kepadatan larva
berdasarkan perhitungan HI, CI, BI (p<0.05) sebelum dan setelah pemasangan
ovitrap dengan penurunan nilai density figure dari kategori tinggi menjadi
kategori sedang. Penggunaan ovitrap efektif menurunkan populasi Aedes spp.,
sehingga baik digunakan dalam strategi pengendalian vektor . Ketersediaan data
entomologi vektor yang baik dan penggunaan ovitrap sebagai alat pengendalian
populasi nyamuk Aedes spp. merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk
mendukung program pengendalian vektor, serta mengurangi penularan infeksi
dengue.
Collections
- DT - Veterinary Science [283]