dc.contributor.advisor | Wahyuningrum, Prihatin Ika | |
dc.contributor.advisor | Wiryawan, Budy | |
dc.contributor.author | Tasbeh, Suminarti Al | |
dc.date.accessioned | 2022-09-27T08:44:44Z | |
dc.date.available | 2022-09-27T08:44:44Z | |
dc.date.issued | 2022 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/114705 | |
dc.description.abstract | Kawasan Konservasi Suaka Alam Perairan (SAP) Kepulauan Aru Bagian
Tenggara berada di perairan WPPNRI-718, seluas 114.000 ha. Posisi Kabupaten
Kepulauan Aru dikelilingi oleh Laut Aru dan Laut Arafura memiliki potensi
sumberdaya hayati berlimpah. Tingginya tingkat penangkapan pada WPPNRI-718
membuat peluang bagi kapal penangkapan ikan masuk kedalam zona larang
tangkap di kawasan konservasi. Penelitian ini bertujuan memetakan dan
menghitung sebaran kapal berdasarkan data VIIRS Boat Detection (VBD) dengan
data Vessel Monitoring System (VMS), membandingkan aktivitas pelanggaran
antara kedua data dan merekomendasikan pengembangan pengawasan di kawasan
konservasi. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus berupa pelanggaran
kapal penangkapan ikan di kawasan konservasi. Data yang digunakan adalah data
VBD, VMS, batas kawasan konservasi dan kalender bulan. Hasil penelitian
menunjukan bahwa berdasarkan data VMS, kapal yang terdeteksi berukuran 39-
198 Gross Tonnage (GT) menggunakan 11 jenis alat tangkap. Terdapat
pelanggaran oleh kapal bouke ami, pancing cumi, purse seine dan jala jatuh
berkapal dengan ukuran 58-148 GT. Pelanggaran banyak ditemukan pada bulan
November saat musim penangkapan ikan di sekitar Pulau Enu dan Pulau Karang.
Rekomendasi yang disarankan yaitu pengawasan lebih intensif dilakukan pada
saat musim penangkapan ikan. | id |
dc.description.abstract | The Southeast Aru Islands Marine Nature Reserve is located in WPPNRI-
718, with an area of 114.000 hectares. The position of Aru Islands Regency is
surrounded by the Aru Sea and the Arafura Sea, which have enormous potential
for biological resources. The Arafura Sea is an ocean where illegal fishing is
common. The high rate of fishing in WPPNRI-718 creates opportunities for
fishing vessels to enter the no-take zone in the conservation area. This study aims
to calculate and map the distribution of fishing vessels based on data from VIIRS
Boat Detection (VBD) with Vessel Monitoring System (VMS), compare violation
activities between the two data, and recommend the development of surveillance
in conservation areas. The distribution of fishing vessels in conservation zones is
studied using a case study approach. The data used are VBD, VMS, conservation
area boundaries and lunar calendars. The results showed that based on VMS data,
the detected vessels were 39-198 Gross Tonnage (GT), which used 11 fishing
gear. There are violations by bouke ami, squid jigging, purse seine and cast nets
vessels with a size of 58-148 GT. Most of the violations were found in November
during the fishing season around Enu Island and Karang Island. The
recommended recommendation is that more intensive supervision is carried out
during the fishing season. | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | IPB University | id |
dc.title | Pemanfaatan VIIRS Boat Detection dan Vessel Monitoring System untuk Pengawasan Perikanan di Suaka Alam Perairan Kepulauan Aru Bagian Tenggara | id |
dc.title.alternative | Utilization of VIIRS Boat Detection and Vessel Monitoring System for Fisheries Surveillance in The Marine Sanctuary of Southeast Aru Islands | id |
dc.type | Undergraduate Thesis | id |
dc.subject.keyword | VBD (VIIRS Boat Detection) | id |
dc.subject.keyword | VMS (Vessel Monitoring System) | id |
dc.subject.keyword | no-take zones | id |
dc.subject.keyword | Illegal fishing | id |
dc.subject.keyword | surveillance of fishing vessels | id |