Pertumbuhan dan Produksi Padi Tiga Varietas Inpari dengan Sisipan Varietas Batang Piaman pada Budidaya Multikanopi
Abstract
Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan permintaan akan beras
meningkat. Perlu dilaksanakan upaya peningkatan produksi padi untuk memenuhi
kebutuhan padi nasional. Pengembangan inovasi sistem budidaya baru melalui
sistem multikanopi merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan produksi padi. Penelitian ini bertujuan mengkaji pertumbuhan dan
produktivitas padi varietas Inpari 32, Inpari 33, dan Inpari 43 pada sistem budidaya
multikanopi dengan sisipan varietas Batang Piaman. Penelitian dilaksanakan di
lahan percobaan Balai Besar Tanaman Padi Sukamandi, Subang, Jawa Barat.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Lengkap Kelompok
Teracak (RKLT) Faktorial dua faktor, yaitu varietas (Inpari 32, Inpari 33, dan Inpari
43) dan sistem budidaya (monokultur, multikanopi sisip 1, dan multikanopi sisip 2).
Hasil penelitian menunjukkan varietas Inpari 43 dan sistem budidaya monokultur
memiliki respon pertumbuhan dan produksi paling baik. Varietas, sistem budidaya,
maupun interaksi keduanya tidak mempengaruhi produksi padi dalam gabah kering
giling. Berdasarkan proyeksi hasil (tanpa gangguan hama), varietas Inpari 32
dengan sistem budidaya multikanopi sisip 2 menghasilkan produksi gabah kering
giling tertinggi sebesar 8,93 ton ha-1. The increase in population caused increasing in demand for rice. It is
necessary to increase rice production to meet national rice needs. The development
new cultivation through a multi-canopy system is one of the efforts that can be made
to increase rice production. This study aims to examine the growth and productivity
of rice varieties Inpari 32, Inpari 33, and Inpari 43 in a multi-canopy cultivation
system with the insertion of the Batang Piaman variety. The research was carried
out in the experimental land of the Sukamandi Rice Research Center, Subang, West
Java. The experimental design used was the Complete Design of the Randomized
Group (RKLT) Factorial consisted of two factors, namely varieties (Inpari 32,
Inpari 33, and Inpari 43) and cultivation systems (monoculture, multi-canopy insert
1, and multi-canopy insert 2). The results showed that the Inpari 43 variety under
monoculture cultivation system had the best growth and production response. The
variety, cultivation system, or interaction of them do not affect the production of
dry milled grain rice. According to the yield projection (no damage by insect), the
Inpari 32 variety with a multi-canopy insert 2 cultivation system resulted in the
highest production of a dry milled grain of 8.93 tons of hectare.