Model Pengembangan Pesantren Agroekologi Berbasis Ekosofi Untuk Menunjang Pembangunan Berkelanjutan
Date
2022Author
Rini, Darlina Kartika
Adiwibowo, Soeryo
Alikodra, Hadi Sukadi
Asnawi, Yudha Heryawan
Metadata
Show full item recordAbstract
Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam di tengah-tengah masyarakat
pedesaan memiliki ciri kedaerahan dan ikatan sosial dengan masyarakat yang kuat,
sehingga memiliki kapasitas untuk berperan dalam pembangunan pertanian di
pedesaan. Pesantren menghasilkan agen perubahan yang mampu menggerakkan
masyarakat pedesaan melakukan perubahan menuju pertanian berkelanjutan.
Penerapan agroekologi melalui tiga konsep, yaitu: pendidikan pertanian, proses
perubahan agroekologi dan praktik pertanian. Penerapan ekosofi untuk
menanamkan filosofi lingkungan kepada santri dilakukan melalui rekomendasi
metode pembelajaran. Ekosofi adalah pandangan bijak yang didasarkan pada
norma, nilai dan agama, paham tentang kehidupan yang harmoni dan seimbang,
meliputi 3 dimensi yaitu intelektual, spiritual dan emosional, untuk menghargai
lingkungan dan peduli terhadap penyelamatan lingkungan. Sehingga menjadi
filosofi pribadi tentang lingkungan yang ditanamkan pada santri.
Penelitian ini bertujuan (1) menganalisis penerapan agroekologi di pesantren,
(2) menganalisis penerapan ekosofi di pesantren, (3) menganalisis penerapan
agroekologi dengan pendekatan ekosofi untuk menunjang pembangunan
berkelanjutan, dan (4) membangun model pesantren agroekologi berbasis ekosofi
dan menemukan indikator keberlanjutan pesantren. Analisis penerapan agroekologi
dan ekosofi dilakukan dengan metode kualitatif simultan dengan metode kuantitatif
menggunakan AHP (Analytical Hierrarchy Process). Analisis kelembagaan
pesantren dianalisis menggunakan ISM (Intepretative Structural Modelling) untuk
menghasilkan strategi pengembangan pesantren agroekologi. Analisis
menggunakan SSM (Soft System Methodology) dalam kerangka SOSM (System of
System Methodology) untuk mendapatkan model konseptual pesantren agroekologi
dan program aksi (Purposeful Activity Model) sebagai pemandu program. Indikator
keberlanjutan dan sekaligus validasi model tersebut dilakukan analisis
menggunakan Kolb Cycle sehingga dapat mengukur keberlanjutan ketiga pesantren
yang diteliti dalam bentuk Web-based Model sebagai analisis keberlanjutan
agroekologi berbasis ekosofi.
Hasil penelitian menunjukkan penerapan agroekologi pada pesantren dapat
menghasilkan perubahan agroekologi dengan kondisi akhir pesantren bersama
masyarakat desa melakukan usaha pertanian bersama yang berbasis lingkungan.
Penerapan ekosofi melalui penanaman nilai-nilai tradisi, budaya dan kearifan lokal,
penerapan teknologi kearifan lokal, dan pemahaman tentang fikih lingkungan,
dalam kerangka praktik pertanian berbasis agroekologi di pesantren. Penerapan
agroekologi berbasis ekosofi dapat menghasilkan petani muda sebagai agen
perubahan yang mampu melakukan praktik pertanian berkelanjutan untuk
meningkatkan kesejahteraan pesantren dan masyarakat sekitar sehingga memiliki
pekerjaan yang layak dan terpenuhi kebutuhan pangannya. Indikator keberlanjutan
pesantren dapat diidentifikasi melalui analisis AHP dan ISM yang dilakukan,
4
sebagai penilaian efisiensi penerapan agroekologi dan ekosofi. Pesantren
agroekologi berbasis ekosofi dapat mendukung keberlanjutan pesantren. Indikator
keberlanjutan pesantren agroekologi yaitu: pemimpin berjiwa environmentalis,
budidaya pertanian berkelanjutan, sistem pertanian terpadu, pendidikan pertanian
dan perubahan agroekologi, menjaga kearifan lokal, membangun karakter dan
filosofi lingkungan, memenuhi kebutuhan pangan lokal, kesejahteraan dan
kesehatan yang baik, dan memiliki kerjasama dan kolaborasi dengan pihak luar
pesantren.