Model Hidrodinamika dan Transpor Sedimen Kohesif pada Sistem Pesisir Teluk Jakarta
Abstract
Pesisir merupakan wilayah yang dinamis karena berpotensi mengalami
perubahan secara terus menerus akibat faktor alami seperti angin, arus dan
gelombang, serta aktivitas antropogenik seperti pembangunan pada wilayah pesisir.
Sebagai contoh adalah wilayah pesisir Teluk Jakarta. Proses hidrodinamika di
perairan Teluk Jakarta dipengaruhi oleh rezim musim Laut Jawa, yaitu musim barat
(Desember – Februari) dan musim timur (Juni – Agustus), yang berpengaruh
terhadap perubahan variabilitas curah hujan dan debit aliran sungai. Teluk Jakarta,
tempat bermuaranya sungai-sungai besar seperti Cisadane, Citarum, Ciliwung,
Angke, Cakung, berpotensi mengalami masukan material dari sungai seperti
partikel sedimen atau suspesi (TSS). Partikel halus atau biasa disebut sedimen
kohesif, lebih mudah terbawa dan tersebar di perairan. Hal tersebut sering dikaitkan
dengan penurunan estetika lingkungan, kualitas air, serta proses pendangkalan
pelabuhan dan jalur navigasi terutama di muara dan pesisir.
Penelitian ini bertujuan: 1) Mendeskripsikan karakteristik pasang surut,
angin, gelombang, debit sungai, dan konsentrasi TSS berdasarkan perbedaan
musim barat dan timur; 2) Memetakan pola arus permukaan pada bulan Maret
(musim barat) dan bulan Agustus (musim timur) di perairan Teluk Jakarta; serta 3)
Memetakan pola sebaran sedimen kohesif yang masuk dari berbagai muara sungai
ke perairan Teluk Jakarta pada musim barat dan musim timur. Perubahan pola arus
dan
sebaran sedimen pada dua musim yang berbeda dapat dianalisis menggunakan
pendekatan model hidrodinamika dan sediment transport. Pemodelan ini dilakukan
menggunakan perangkat lunak OpenFlows dengan solusi volume hingga (finite
volume), menghasilkan data time series, pola sebaran arus spasial, dan sebaran
sedimen kohesif. Parameter yang terlibat antara lain pasang surut, batimetri, angin,
gelombang, debit sungai, ukuran butir sedimen dasar dan kosentrasi Total
Suspended Solid (TSS). Validasi hasil dilakukan menggunakan data observasi pada
dua
parameter utama hidrodinamika yaitu arus dan pasang surut, serta dilakukan
pada dua musim yang berbeda yaitu bulan Maret mewakili musim barat dan bulan
Agustus mewakili musim timur.
Karakteristik angin, gelombang, curah hujan, dan debit sungai menunjukkan
pola yang berbeda pada musim barat dan musim timur, yang membuktikan kuatnya
pengaruh rezim musim dari Laut Jawa ke Teluk Jakarta. Perbedaan tersebut juga
ditunjukkan oleh pola arus hasil model yang menunjukkan perbedaan arah dan
kecepatan pada kedua musim. Selanjutnya pola sebaran TSS menunjukkan
perbedaan luas sebaran dan konsentrasi pada musim barat dan timur. Pemodelan
hidrodinamika dan sebaran sedimen sangat penting dilakukan sebagai langkah
untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari suatu fenomena alami (seperti
perubahan musim), serta kegiatan antropogenik (seperti penambahan bangunan
atau
daratan) terhadap kondisi lingkungan perairan.
Collections
- MT - Fisheries [3016]