dc.description.abstract | Jerawat merupakan peradangan pada unit pilosebaceous kulit yang
disebabkan oleh Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureus,
Staphylococcus epidermidis dan Escherichia coli. Jenis antibiotik yang paling
banyak digunakan dalam pengobatan jerawat adalah eritromisin dan klindamisin.
Keduanya memiliki mekanisme yang sama, yaitu berikatan dengan ribosom
subunit 50S. Moringa oleifera mengandung tanin, flavonoid, saponin, alkaloid,
dan interkuinon yang memiliki potensi sebagai antibakteri. Penelitian ini
bertujuan menganalisis aktivitas antibakteri senyawa dalam daun kelor secara in
silico. Potensi penghambatan ditentukan melalui energi bebas Gibbs (ΔG),
konstanta inhibisi (Ki), dan binding site similarity (BSS). Ligan uji dengan
potensi inhibisi tertinggi secara berurutan, diantaranya epikatekin, apigenin,
padmatin, dan glukotropaeolin. Penambatan molekuler menunjukkan bahwa
sitosterol memiliki potensi penghambatan tinggi untuk menghambat enzim
makrolida ‘2-fosfotransferase, namun memiliki toksisitas yang tinggi.
Glukomoringin sebagai senyawa penciri daun kelor memiliki potensi
penghambatan yang cukup tinggi, namun tidak lolos 3 dari 5 aturan Lipinski. | id |