Kepemimpinan Hijau (Green leadership) dan Gerakan Lingkungan Lokal (Local Environmental Movement) di Dua Pesantren Garut dan Tasikmalaya, Jawa Barat
Abstract
Isu kemandirian pangan dan kerusakan lingkungan saat ini menjadi salah satu kajian yang serius. Upaya perbaikan lingkungan membutuhkan formula jangka panjang melalui pendekatan pendidikan. Pesantren sebagai lembaga pendidikan moral agama ikut merespon isu kerusakan lingkungan. Gerakan lingkungan di pesantren menginterpretasikan berbagai masalah lingkungan melalui perspektif ekoteologi yang bersumber pada Al-Quran dan Sunnah Nabi. Terbentuknya gerakan lingkungan di pesantren ditumbuhkan dari green leadership para tokoh sentral di pesantren. Pola komunikasi dan inklusivitas pemimpin serta ruang lingkup gerakan lingkungan green leadership mempengaruhi mobilitas sumber daya yang dilakukan kedua pesantren dalam melakukan gerakan sosial agama dan lingkungan. Pendidikan lingkungan dan pertanian lokal dalam kurikulum pesantren merupakan upaya dalam menumbuhkan habitus ekologis santri. Habitus alumni kedua pesantren menunjukkan gerakan yang dilakukan memiliki kesinambungan dengan pesantren induk yang kemudian diperluas dan dikembangkan melalui jejaring sosial dan melibatkan masyarakat desa secara inklusif. Habitus ekologis alumni santri tidak hanya merupakan gerakan agama dan lingkungan melainkan ikut serta menumbuhkan gerakan pertanian dan ekonomi lokal di pedesaan melalui pemberdayaan produk desa, pendampingan kebun komunal desa, serta menggerakkan pertanian organik melalui pembentukan kelompok tani santri. Kata kunci: green leadership, gerakan lingkungan, pondok pesantren
Collections
- MT - Human Ecology [2241]