Penerapan Sistem Informasi Geografi untuk Penentuan Daerah Prioritas Penanganan Banjir dan Jalur Evakuasi Korban Banjir (Studi Kasus: Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan)
Abstract
Akibat dari bencana banjir pada Januari 2021 banyak penduduk Kecamatan Alalak yang perlu dievakuasi dengan cepat dan aman menuju tempat pengungsian. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui daerah rawan banjir, menentukan daerah prioritas banjir, mengidentifikasi sebaran lokasi evakuasi banjir, dan memberi rekomendasi jalur evakuasi. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Pengolahan data berbasiskan data spasial dengan menggunakan komponen Sistem Informasi Geospasial (SIG). Analisis daerah rawan banjir mengacu pada SNI 8197:2015. Penentuan daerah prioritas banjir dilakukan dengan meng-overlay hasil analisis rawan banjir dengan data kependudukan. Perencanaan jalur evakuasi menggunakan network analyst dengan memanfaatkan hasil analisis daerah rawan banjir untuk menentukan sebaran lokasi evakuasi. Hasil penelitian ini menunjukkan Kelurahan Handil Bakti dan Desa Semangat Dalam menjadi daerah prioritas banjir karena masuk prioritas 1. Berdasarkan pemerosesan network analyst, dihasilkan 20 jalur evakuasi di Kelurahan Handil Bakti yang menghubungkan 20 jalur evakuasi dengan dua titik pengungsian dan dihasilkan lima jalur evakuasi di Desa Semangat Dalam yang menghubungkan lima titik kumpul dengan satu titik pengungsian. As a result of the flood disaster in January 2021, many residents of the Alalak sub-district need to be evacuated quickly and safely to a refugee camp. This study aims to identify flood-prone areas, determine priority areas for flooding, identify the distribution of flood evacuation locations, and provide recommendations for evacuation routes. The research method uses a quantitative descriptive approach. Data processing is based on spatial data using the Geospatial Information System (GIS) components. Analysis of flood-prone areas refers to SNI 8197:2015. Determination of flood priority areas is done by overlaying the results of the flood-prone study with population data. Evacuation route planning uses a network analyst by utilizing the results of an analysis of flood-prone areas to determine the distribution of evacuation locations. The results of this study indicate that Handil Bakti Village and Semangat Dalam Village are priority flood areas because they are prioritized 1. Based on network analyst processing, 20 evacuation routes are generated in Handil Bakti Village, which connects 20 evacuation routes with two evacuation points, and five evacuations route in Semangat Dalam Village, which combines five assembly points with one evacuation point.