dc.description.abstract | Sampah sisa makanan saat ini telah menjadi isu dan perhatian global.
Terdapat beberapa faktor yang mendasari timbulnya sampah sisa makanan
diantaranya laju pertumbuhan penduduk dan urbanisasi yang mendorong
pertumbuhan ekonomi serta kebijakan seperti aturan dan program yang ada dalam
sistem. Asia merupakan salah satu benua dengan penyumbang sampah sisa
makanan tertinggi. Namun beberapa negara-negara maju seperti Cina, Jepang, dan
Korea Selatan telah memiliki sistem pengelolaan yang cukup baik. Cina dengan
jumlah sampah sisa makanan yang cukup banyak memiliki jumlah per kapita yang
lebih kecil dibandingkan dengan Indonesia, sedangkan Jepang dan Korea Selatan
merupakan negara yang telah diakui memiliki sistem pengelolaan sampah sisa
makanan yang baik. Sampah sisa makanan menimbulkan banyak permasalahan
seperti kerugian ekonomi dan kerusakan lingkungan. Sistem pengelolaan yang
digunakan perlu dievaluasi secara berkala dengan melakukan comparing study.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui sistem pengelolaan sampah sisa
makanan yang diterapkan pada negara maju di Asia Timur dan negara berkembang
di Asia Tenggara, menganalisis faktor yang mempengaruhinya, serta memberikan
rekomendasi sistem yang dapat diterapkan Indonesia untuk meningkatkan
pengelolaan sampah sisa makanan dengan metode analisis deskriptif dan regresi
data panel. Hasil penelitian menunjukkan, Cina, Jepang, dan Korea Selatan telah
memiliki kebijakan serta lembaga yang menangani masalah sampah sisa makanan.
Namun Indonesia belum memiliki kebijakan serta lembaga tersebut. Faktor seperti
laju pertumbuhan penduduk, laju urbanisasi, serta GNI perkapita memiliki
pengaruh pada timbulan sampah sisa makanan. Rekomendasi sistem yang dapat
diterapkan adalah menjalin kerja sama antar lembaga pemerintah ataupun dengan
non-pemerintah dan membentuk lembaga khusus dalam penanganan masalah
sampah sisa makanan | id |