Pengelolaan Pencemaran Sampah Laut di Pesisir Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi

Abstract

Sampah laut menyebabkan terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup dan ekosistem perairan, serta membahayakan kesehatan manusia. Peningkatan produksi sampah laut beriringan dengan peningkatan populasi penduduk di sekitar wilayah pesisir. Upaya pengurangan dan penanganan sampah laut menjadi prioritas Indonesia yang didukung oleh semua stakeholder. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi pencemaran sampah laut di muara Sungai Cimandiri di pesisir Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, (2) mengidentifikasi kebijakan pengelolaan sampah laut di muara Sungai Cimandiri di pesisir Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, (3) merekomendasikan prioritas strategi pengelolaan pencemaran sampah laut di muara Sungai Cimandiri di pesisir Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Kepadatan sampah yang ditemukan di lokasi penelitian adalah sebesar 232 item/m² pada Pasang Purnama I (bulan terang) dan 525 item/m² pada Pasang Purnama II (bulan gelap). Jenis sampah kayu (62,56%) dan sampah plastik (31,52%) mendominasi komposisi sampah yang ada di Teluk Palabuhanratu, baik pada bulan Pasang Purnama I (bulan terang) maupun Pasang Purnama II (bulan gelap). Timbulan sampah sangat dipengaruhi oleh fenomena pasang surut dan menjadi tantangan tersendiri di dalam pengelolaan. Pemerintah Kabupaten Sukabumi telah melakukan beberapa program untuk mengatasi permasalahan sampah yang mencemari pesisir dan perairan dan pesisir Teluk Palabuhanratu. Masalah yang menjadi tantangan terbesar pengelolan pencemaran sampah laut adalah (1) Timbulan sampah yang menumpuk di muara sungai, (2) kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat dan minimnya sarana prasarana penunjang pengelolaan sampah. Prioritas strategi pengelolaan pencemaran sampah laut untuk menjawab tantangan ini adalah (1) sosialisasi bahaya pencemaran sampah plastik dengan melibatkan tokoh masyarakat yang berpengaruh, (2) pengelolaan sampah 3R (reduce-reuse-recycle) dan (3) penyediaan sarana prasarana pendukung Tempat Pembuangan Sementara (TPS) 3R dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).