dc.description.abstract | Kegiatan magang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan melatih keterampilan mahasiswa dalam kegiatan budidaya serta pengelolaan manajemen perkebunan, terutama perkebunan sagu (Metroxylon spp.). Kegiatan magang dilaksanakan pada bulan Februari hingga bulan Juni 2009 di Perkebunan sagu PT. National Timber and Forest Product Unit HTI Murni Sagu, Selat Panjang, Riau. Metode yang digunakan dalam kegiatan magang yaitu metode langsung dan tidak langsung. Metode langsung dilakukan dengan melaksanakan kegiatan teknis di la-pangan. Metode tidak langsung dilakukan dengan mempelajari laporan kebun, wawancara dan diskusi dengan staf serta studi pustaka. Aspek khusus yang diamati selama kegiatan magang yaitu aspek pengaturan jarak tanam. Penelitian dilakukan dengan mengamati pertumbuhan tanaman sagu pada areal dengan tiga jarak tanam yang berbeda. Jarak tanam yang digunakan di kebun PT. National Timber And Forest Product Unit HTI Murni Sagu, yaitu jarak tanam 8 m x 8 m, 10 m x 10 m dan 10 m x 15 m. Kegiatan pengelolaan kebun di PT. National Timber and Forest Product Unit HTI Murni Sagu tidak dilakukan dengan baik. Kondisi tersebut menyebabkan kebun menjadi tidak terawat dan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat. Penggunaan jarak tanam yang berbeda pada beberapa blok menunjukkan pengaruh yang berbeda dalam hal pertumbuhan tanaman sagu, kondisi lingkungan blok, dan jumlah tanaman sagu yang masih hidup. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada areal dengan ketiga jarak tanam tersebut, jarak tanam 8 m x 8 m memiliki tingkat penutupan gulma paling ringan dan tanaman sagu masih banyak yang hidup. Berdasarkan peubah yang diamati pada pertumbuhan tanaman sagu yaitu jumlah anakan, tinggi tanaman, lingkar batang, dan jumlah daun, jarak tanam 8 m x 8 m menunjukkan pertumbuhan aktual rata-rata terbaik untuk jumlah anakan, tinggi tanaman, dan lingkar batang. Jarak tanam 10 m x 10 m memiliki jumlah daun aktual rata-rata yang tertinggi. | id |